REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah turun tangan dalam mengevakuasi warga dan mendirikan layanan dapur umum untuk korban terdampak banjir di Demak, Jawa Tengah.
Ketua Bidang Tanggap Darurat dan Rehabilitasi Rekonstruksi MDMC PP Muhammadiyah Chairil Anam mengatakan merespons dengan melakukan upaya tersebut karena terdapat beberapa titik yang belum mendapatkan pendampingan.
"Banjir kedua ini memang berdampak besar, beberapa posko belum ter-cover oleh lembaga lainnya karena saat itu banyak lembaga yang juga berfokus tangani banjir di Kudus, Jepara dan Semarang," katanya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (23/3/2024).
Chairil mengatakan bekerja sama dengan sejumlah pemangku kepentingan setempat, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kudus, dalam mengevakuasi korban banjir yang berasal dari Kecamatan Karanganyar, Demak.
"Kami sediakan makanan untuk buka puasa dan sahur, yang tidak puasa seperti anak kecil juga kami sediakan makanan atau snack. Waktu awal itu sempat ada warga telat berbuka, sehingga relawan harus bantu kesana kemari mencari makanan," ujarnya.
Chairil juga menyampaikan bahwa kondisi air saat ini memang berangsur surut di beberapa titik jalan besar sehingga akses jalanan sudah bisa dilewati.
Akan tetapi, beberapa gang di pemukiman warga masih tergenang air dan membuat rumah warga belum dapat kembali ke rumahnya. Chairil menyebut akan segera melakukan intervensi lanjutan untuk membantu pembersihan area pemukiman pascabanjir dan mendirikan layanan psikososial.