Sabtu 23 Mar 2024 18:16 WIB

Muhammadiyah Bantu Evakuasi dan Dapur Umum Bagi Korban Banjir Demak

Kondisi air saat ini berangsur surut di beberapa titik jalan besar.

Warga melintasi jalan Pantura yang terendam banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Ahad (17/3/2024). Banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan pascahujan deras dari wilayah hulu itu merendam jalan nasional jalur Semarang-Surabaya, sementara arus lalu-lintas dialihkan ke jalur alternatif melalui Kabupaten Jepara dan Grobogan.
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Warga melintasi jalan Pantura yang terendam banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Ahad (17/3/2024). Banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan pascahujan deras dari wilayah hulu itu merendam jalan nasional jalur Semarang-Surabaya, sementara arus lalu-lintas dialihkan ke jalur alternatif melalui Kabupaten Jepara dan Grobogan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah turun tangan dalam mengevakuasi warga dan mendirikan layanan dapur umum untuk korban terdampak banjir di Demak, Jawa Tengah.

 

Baca Juga

Ketua Bidang Tanggap Darurat dan Rehabilitasi Rekonstruksi MDMC PP Muhammadiyah Chairil Anam mengatakan merespons dengan melakukan upaya tersebut karena terdapat beberapa titik yang belum mendapatkan pendampingan.

 

"Banjir kedua ini memang berdampak besar, beberapa posko belum ter-cover oleh lembaga lainnya karena saat itu banyak lembaga yang juga berfokus tangani banjir di Kudus, Jepara dan Semarang," katanya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (23/3/2024).

 

Chairil mengatakan bekerja sama dengan sejumlah pemangku kepentingan setempat, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kudus, dalam mengevakuasi korban banjir yang berasal dari Kecamatan Karanganyar, Demak.

 

"Kami sediakan makanan untuk buka puasa dan sahur, yang tidak puasa seperti anak kecil juga kami sediakan makanan atau snack. Waktu awal itu sempat ada warga telat berbuka, sehingga relawan harus bantu kesana kemari mencari makanan," ujarnya.

 

Chairil juga menyampaikan bahwa kondisi air saat ini memang berangsur surut di beberapa titik jalan besar sehingga akses jalanan sudah bisa dilewati.

 

Akan tetapi, beberapa gang di pemukiman warga masih tergenang air dan membuat rumah warga belum dapat kembali ke rumahnya. Chairil menyebut akan segera melakukan intervensi lanjutan untuk membantu pembersihan area pemukiman pascabanjir dan mendirikan layanan psikososial.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement