REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Hilman Fauzi mengingatkan kepada umat Islam agar ramadhan bisa memberikan dampak terhadap kehidupan yang lebih baik. Jangan sampai Ramadhan yang telah dilalui berkali-kali tidak mengubah diri sendiri menjadi lebih baik.
Sebab Ramadhan adalah bulan istimewa. Jika dilihat dari makna kalimat Ramadhan dalam bentuk bahasa Arab sejatinya mengandung makna mendapat dalam setiap hurufnya. Ro' mempunyai artinya ridha Allah SWT. Setiap Muslim yang kembali bisa merasakan bulan ramadhan seharusnya senang karena termasuk diridhoi Allah untuk sampai lagi di bulan Ramadhan.
"Allah masih memberikan waktu bertemu Ramadhan. Bahagia yang bertemu Ramadhan. Beruntung karena Allah meridhoi," ujar Ustaz Hilman dalam tausiyah Ramadhan pada acara Ramadhan Festival 2024 yang diadakan oleh Klamby, di Menara 165, TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (23/3/2024).
Kemudian huruf Mim dalam kalimat Ramadhan bermakna cinta Allah. Itu sebabnya Allah SWT melipatgandakan pahala pada bulan Ramadhan. Disamping itu, Allah juga akan menghapus dosa-dosa terdahulu bagi mereka yang berpuasa. Ustaz Hilman menegaskan seseorang rugi jika amalnya tidak bertambah pada bulan suci ini.
Lalu Dhod dalam kalimat Ramadhan mengandung makna jaminan Allah SWT. Menurut Ustaz Hilman, Allah menjanjikan surga bagi mereka yang melaksanakan puasa ramadhan. Surga tersebut yakni surga Arrayan.
Setelah itu adalah Alif yang bermakna kasih sayang dan Nun yaitu cahaya Allah SWT. Maka dari itu keistimewaan Ramadhan sejatinya sudah termuat dalam kalimat Ramadhan itu sendiri.
Ustaz Hilman menambahkan Ramadhan seharusnya membawa ketenangan. Menurutnya mereka yang melaksanakan puasa Ramadhan seharusnya mempunyai hati yang tenang.
"Gimana caranya biar hati lebih tenang? Berdoa. Orang yang tenang dia bisa menerima takdir Allah, merasa cukup atas pemberian Allah," katanya.
Ustaz Hilman menambahkan Ramadhan juga bulan kebersamaan baik dalam ruang lingkup keluarga ataupun persahabatan. Untuk menghadirkan kebersamaan ini maka penting menjaga akhlakul karimah.
"Tak penting seberapa banyak teman tapi seberapa baik teman kita. Semakin bertambah ilmunya kian meningkat imannya. Semain meningkat imannya kian baik ibadahnya. Semakin baik ibadahnya semakin banyak amalnya. Semakin banyak amalnya semakin indah akhlaknya. Makanya pulang ngaji rendah hati," tuturnya.
Ustaz Hilman meminta kepada jamaah agar menjaga lisan agar kebersamaan tetap terjaga. Kebersamaan dalam cinta yaitu saling menguatkan bukan siapa yang paling kuat.