Ahad 24 Mar 2024 07:58 WIB

BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat di 18 Provinsi, Ini Daftarnya

Cuaca ekstrem berpotensi terjadi saat arus mudik Lebaran 2024.

Cuaca Ekstrem/Ilustrasi
Foto: bmkg.go.id
Cuaca Ekstrem/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan hujan lebat yang dapat disertai petir atau kilat berpotensi turun pada sejumlah titik di delapan belas provinsi, Tanah Air, pada Ahad (24/3/2024).

Berdasarkan peringatan dini cuaca yang dimuat dalam situs BMKG, hujan berintensitas lebat itu diprakirakan turun pada sejumlah titik di Provinsi Sumatra Utara, Riau, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Barat.

Baca Juga

Berikutnya, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat dan Papua. Selain peringatan terkait potensi turunnya hujan lebat, BMKG juga memasukkan sejumlah wilayah dalam kategori waspada dampak hujan lebat, seperti banjir.

Wilayah tersebut meliputi Sumatra Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, dan Papua. Selanjutnya, ada pula peringatan dari BMKG mengenai potensi angin kencang yang dapat melanda sejumlah provinsi, yaitu Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku.

Sejalan dengan peringatan tersebut, BMKG mengimbau masyarakat di Tanah Air untuk mewaspadai adanya potensi hujan disertai kilat dan angin kencang yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Cuaca mudik

Sebelumnya, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan cuaca ekstrem berpotensi terjadi saat arus mudik Lebaran 2024 ini. Cuaca ekstrem yang ditandai dengan perubahan cuaca secara tiba-tiba diprakirakan terjadi khususnya di Pulau Jawa pada 5 hingga 11 April 2024, yang bertepatan dengan arus mudik Lebaran.

"Untuk cuaca ekstrem, kami prediksi 5 sampai 11 April 2024, itu masih hujan sedang hingga lebat," katanya.

Meskipun demikian, Guswanto menyebut pada 12 April dan sesudahnya diprakirakan aktivitas cuaca ekstrem berkurang menjadi hujan ringan.

Hal tersebut, kata dia lagi, dipengaruhi oleh aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) yang mempengaruhi Daerah Konvergensi Antar-Tropik (DKAT), bibit siklon tropis, serta siklon tropis Megan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement