Ahad 24 Mar 2024 09:15 WIB

Menparekraf RI: Kuliner Salah Satu Kekuatan Pariwisata Sumbar

Wisata kuliner Sumbar tak boleh diabaikan dan harus ditempel dengan branding halal.

Red: Fuji Pratiwi
Menparekraf Sandiaga Uno (ketiga kiri) melihat kuliner di Kampung Minang Nagari Sumpu, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Sabtu (28/8/2021).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Menparekraf Sandiaga Uno (ketiga kiri) melihat kuliner di Kampung Minang Nagari Sumpu, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Sabtu (28/8/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno, menilai kuliner menjadi salah satu kekuatan pariwisata Sumbar yang perlu untuk dikembangkan dan dikemas lebih baik.

"Sebanyak 63 persen wisatawan yang datang ke Sumbar menyampaikan daya tarik Sumbar adalah kuliner. Ini harus menjadi pertimbangan untuk pengembangan pariwisata ke depan," kata Sandi saat membuka secara resmi Agenda Sumarak Ramadhan 1445 Hijriah di Masjid Raya Sumatra Barat, Padang, kemarin.

Baca Juga

Menurut Sandi, pemangku kebijakan penting untuk mengambil langkah strategis dalam mengemas sektor pariwisata itu dengan menyandingkannya dengan branding wisata halal. "Kita tahu kuliner di Sumbar ini hanya ada dua, enak dan enak sekali. Potensi ini tidak boleh disia-siakan," ungkap dia.

Ia berharap Sumbar bisa menjadi salah satu daerah yang berkontribusi besar terhadap capaian target pergerakan wisatawan secara nasional pada 2024 yang mencapai 1,25 miliar orang.

Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan, pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan yang terus di kembangkan di provinsi itu. Apalagi, pengembangan pariwisata juga linear dengan bertambahnya lapangan kerja sehingga akan berdampak signifikan terhadap pengurangan angka kemiskinan.

Pengembangan pariwisata itu menurutnya disesuaikan dengan Perda Provinsi Sumbar Nomor 1 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pariwisata Halal, termasuk untuk kuliner. Pada 2024, Pemprov Sumbar menargetkan jumlah pergerakan wisatawan bisa mencapai 13,5 juta orang. Target itu meningkat signifikan dari target 2023 yang hanya 8,2 juta wisatawan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement