Ahad 24 Mar 2024 14:27 WIB

Puluhan Warga Ciparay Bandung Diduga Keracunan Takjil

Warga mengeluhkan sakit panas, mencret, sakit kepala dan mual.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Petugas Badan POM melakukan pengujian cepat makanan takjil
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Petugas Badan POM melakukan pengujian cepat makanan takjil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---- Sebanyak 23 orang dari RW 16 dan RW 20 Desa Manggungharja, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung diduga mengalami keracunan akibat mengkonsumsi takjil. Mereka sejak Sabtu (23/3/2024) berdatangan ke puskesmas Ciparay mengeluhkan sakit panas, mencret, mual, dan pusing.

Kepala Puskesmas Ciparay DTP Dadan Permana mengatakan 23 orang warga yang diduga mengalami keracunan takjil datang ke puskesmas sejak Sabtu (23/3/2024) sore hingga Ahad (24/3/2024) dini hari. Mereka mengeluhkan sakit panas, mencret, sakit kepala dan mual.

Baca Juga

"Terdata di puskesmas dan ada yang ada di klinik total 23 kasus yang tercatat. Mereka keluhannya panas, mencret, mual, sakit kepala," ujar Dadan saat dihubungi wartawan, Ahad (24/3/2024).

Dadan mengatakan, 23 orang warga yang diduga alami keracunan takjil berada di RW 16 dan 20 Desa Mangunharja, Kecamatan Ciparay. Dadan mengatakan jumlah tersebut diperkirakan dapat bertambah sebab sebagian warga lainnya yang mengeluhkan sakit masih berdatangan ke puskesmas. "Mereka datang per keluarga karena curiga minumnya sekeluarga. Misal sore (kemarin) pukul 15.00 WIB ada beberapa orang tiga orang, empat orang. Rata rata sekeluarga," kata dia.

Ia mengungkapkan belum dapat memastikan penyebab 23 orang warga mengalami keracunan. Namun, informasi dari pasien dan masyarakat karena meminum es kelapa saat berbuka pada Jumat (22/3/2024). "Dugaan sementara dari hasil kita belum kaji ke lapangan tapi dari hasil informasi saja dari pasien atau masyarakat (es kelapa), diduga itu takjil," katanya.

Menurut Dadan, mayoritas warga yang datang ke puskesmas masih dilakukan obeservasi dan sebagian telah pulang ke rumah. Apabila observasi setelah enam jam masih terdapat keluhan maka dapat dirujuk ke rumah sakit. "Saya belum ada datanya (yang dirawat) karena pagi ini kita mau memutuskan mengkaji mana yang harus dirawat. Mudah-mudahan gak nambah," katanya.

Dadan mengimbau masyarakat yang hendak mengkonsumsi makanan dan minuman apalagi saat bulan puasa Ramadhan harus dipastikan sehat, bergizi dan aman dari zat berbahaya. "Penyuluhan kita lakukan semua sekolah, Qadarullah ada makanan (kasus dugaan keracunan) sekarang masyarakat harus waspada jajanan di luar," kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dr Yuli Irnawaty mengatakan petugas kesehatan tengah melakukan observasi terhadap pasien yang diduga mengalami keracunan akibat konsumsi takjil. Pasien, ia menuturkan terus berdatangan ke Puskesmas.

"Hari ini sedang diobservasi lagi, didata dulu dipisahin yang kira-kira bukan sakit biasa karena makanan takjil atau apa," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement