Ahad 24 Mar 2024 16:12 WIB

Intelijen AS: ISIS Bertanggung Jawab dalam Serangan di Moskow 

Crocus City Hall merupakan tempat acara-acara besar di Moskow diadakan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Seorang anak meletakkan mainan di pagar sebelah Balai Kota Crocus, di tepi barat Moskow, Rusia, Sabtu, (23/3/2024).
Foto: AP Photo/Vitaly Smolnikov
Seorang anak meletakkan mainan di pagar sebelah Balai Kota Crocus, di tepi barat Moskow, Rusia, Sabtu, (23/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Gambar-gambar yang dibagikan media pemerintah Rusia menunjukkan armada kendaraan badan darurat Rusia masih berada di luar puing-puing Crocus City Hall yang dibakar pelaku serangan yang menewaskan 133 orang dan melukai banyak lainnya. Venue itu dapat menampung lebih dari 6.000 orang.

Crocus City Hall merupakan tempat acara-acara besar di Moskow diadakan. Termasuk Miss Universe 2013 yang dihadiri Donald Trump. Video yang diunggah di media sosial memperlihatkan orang bersenjata menembaki warga sipil membabi buta.

Baca Juga

Media-media Rusia melaporkan, pihak berwenang dan saksi mata mengatakan pelaku melempar bahan peledak yang memicu kebakaran. Atap gedung di mana massa berkumpul untuk menyaksikan penampilan grup rock Rusia, Picnic, banhkan ambruk pada Sabtu (23/3/2024) pagi saat pemadam kebakaran menghabiskan waktu berjam-jam untuk menjinakan api.

Dalam pernyataan yang dirilis kantor berita Aamag kelompok yang berafiliasi dengan ISIS Afghanistan, bertanggung jawab atas serangan besar pada "Orang Kristen" di Krasnogorsk.  Presiden Rusia Vladimir Putin dan sejumlah politisi Rusia mengkaitkan serangan itu dengan Ukraina.

Kiev membantah keras tuduhan tersebut dengan mengatakan Moskow mencoba menggunakan serangan itu untuk mengorbarkan semangat perang Rusia di Ukraina. Pada Sabtu, kantor berita Associated Press melaporkan seorang pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan badan-badan intelijen AS mengumpulkan informasi selama beberapa pekan terakhir yang menunjukkan cabang ISIS merencanakan serangan di Moskow.

Pemerintah AS sudah membagikan intelijen itu dengan pemerintah Rusia pada awal bulan ini. Pejabat tersebut menerima pengarahan mengenai masalah ini tapi tidak berwenang menyampaikan informasi intelijen ke publik dan tidak bersedia disebutkan namanya.

Pesan-pesan kemarahan, keterkejutan dan dukungan bagi para korban dan keluarga mereka berdatangan dari seluruh dunia. Dewan Keamanan PBB mengutuk serangan teroris yang keji dan pengecut, dan menggarisbawahi perlunya para pelaku dimintai pertanggungjawaban. Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB mengatakan Antonio Guterres juga mengutuk serangan teroris tersebut "dengan cara yang paling keras."

Putin yang akan berkuasa enam tahun lagi di Rusia usai memenangkan pemilihan presiden pekan ini secara terbuka mengecam peringatan Barat tentang potensi serangan teroris sebagai upaya untuk mengintimidasi Rusia. "Semua itu menyerupai pemerasan terbuka dan upaya untuk menakut-nakuti dan mengacaukan masyarakat kita," katanya awal pekan ini.

Pada Oktober 2015, bom yang ditanam oleh menjatuhkan sebuah pesawat penumpang Rusia di atas Sinai, menewaskan seluruh 224 orang di dalamnya, kebanyakan dari mereka adalah wisatawan Rusia yang baru saja kembali dari Mesir. ISIS yang beroperasi terutama di Suriah dan Irak.

Tetapi juga di Afghanistan dan Afrika, juga mengklaim beberapa serangan di Kaukasus yang bergejolak di Rusia dan wilayah lain dalam beberapa tahun terakhir. Kelompok ini merekrut pejuang dari Rusia dan wilayah bekas Uni Soviet lainnya. 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement