REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Tidak ada yang mampu memecah belah rakyat Rusia, kata Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu, (23/3/2024), setelah terjadi serangan teroris di aula konser Crocus City Hall dekat Moskow. “Tak seorang pun mampu menabur benih-benih beracun berupa perselisihan, kepanikan, dan perseteruan di tengah masyarakat kami yang beragam bangsa,” kata Putin melanjutkan, dalam pidatonya.
Menurutnya, Rusia memahami betul apa itu ancaman terorisme. "Kami mengharapkan kerja sama semua bangsa yang secara tulus merasakan penderitaan kami dan siap bergabung untuk memerangi musuh bersama, yaitu terorisme internasional, dalam segala bentuknya," kata Putin.
Serangan yang diikuti oleh kebakaran besar itu terjadi pada Jumat (22/3/2024) malam di gedung yang berada di Kota Krasnogorsk dekat Moskow tersebut. Seorang koresponden Sputnik yang menyaksikan serangan itu melaporkan, setidaknya tiga pria yang berpakaian kamuflase memasuki aula konser, menembaki orang-orang dari jarak dekat, dan melemparkan bom.
Jumlah korban tewas dalam serangan itu bertambah menjadi 133 orang, kata Komite Penyelidikan Rusia pada Sabtu, (24/3/2024). Jurnalis kantor berita RIA Novosti yang berada di lokasi kejadian, menyebut pelaku juga melemparkan granat atau bom pembakar. Pihak berwenang mengatakan serangan memicu kebakaran hebat di teater yang terletak di dekat pusat perbelanjaan Crocus City tersebut.
Penampakan foto dan video Reuters juga memperlihatkan api membumbung ke langit. Gumpalan tebal asap hitam membubung di atas gedung konser Crocus ketika ratusan lampu biru dari kendaraan darurat menyala di malam hari.