REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus melakukan pemeriksaan keamanan konsumsi makanan dan minuman yang dijual di pasar takjil. Pada bulan Ramadhan ini, pasar takjil digelar di 39 lokasi yang tersebar di 25 kecamatan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kabupaten Banyuwangi Amir Hidayat menjelaskan, pihaknya mengecek ada atau tidaknya kandungan bahan berbahaya dalam makanan atau minuman yang dijual di pasar takjil. Bahan berbahaya itu seperti rhodamin, metanil yellow, formalin, ataupun boraks.
Menurut Amir, petugas mengambil dan memeriksa sampel makanan atau minuman di sejumlah lokasi pasar takjil secara bergiliran. Sejauh ini, kata dia, sudah 126 sampel yang diperiksa. “Seluruhnya memenuhi syarat ambang batas, jadi layak konsumsi,” kata Amir, Ahad (24/3/2024).
Amir mengatakan, pemeriksaan makanan atau minuman di pasar takjil ini akan terus dilakukan. Langkah ini diharapkan dapat menjamin keamanan pangan untuk dikonsumsi masyarakat. “Spot cek pengambilan sampel dan pemeriksaan rencananya akan dilanjutkan hingga pasar takjil Ramadhan selesai,” ujar dia.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani juga meminta pengecekan makanan takjil terus dilakukan agar bisa dipastikan keamanannya untuk dikonsumsi masyarakat. Aparat kewilayahan diminta aktif mendorong pengecekan. “Para camat harus berkoordinasi dengan puskesmas setempat untuk melakukan pemeriksaan secara berkala,” kata Bupati.