Senin 25 Mar 2024 08:21 WIB

Arab Saudi Terapkan Standar Tinggi Keselamatan Jamaah di Makkah dan Madinah

Sekitar 7,5 juta jamaah umroh mengakses Masjidil Haram sejak Ramadhan dimulai.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Masjidil Haram menjelang puncak ibadah haji tahun 1444 Hijriyah, Kamis (22/6/2023).
Foto: Republika/Fuji Eka Permana
Masjidil Haram menjelang puncak ibadah haji tahun 1444 Hijriyah, Kamis (22/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Pariwisata Arab Saudi mengeluarkan arahan kepada semua perusahaan perhotelan di Makkah dan Madinah. Arahan ini menekankan pentingnya mematuhi protokol keselamatan dan pedoman yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil.

Dilansir Gulf News, Senin (25/3/2024), arahan ini datang bersamaan dengan musim umroh Ramadhan dan menjelang haji 1445 H mendatang. Bertujuan untuk menjamin keselamatan seluruh jamaah.

Baca Juga

Selain menerapkan langkah-langkah keselamatan yang telah ditetapkan, Kementerian telah meminta fasilitas perhotelan untuk memberlakukan rencana evakuasi darurat dan melakukan latihan tiruan bekerja sama dengan otoritas Pertahanan Sipil.

Kementerian Pariwisata menekankan akan berupaya keras untuk menegakkan standar keamanan tertinggi dan kesejahteraan pengunjung untuk memberikan pengalaman yang memperkaya dan aman secara spiritual selama berada di Makkah dan Madinah.

Langkah-langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi komprehensif Kementerian untuk menjamin sektor perhotelan tidak hanya memberikan layanan yang luar biasa tetapi juga memprioritaskan keselamatan dan keamanan semua tamu sepanjang perjalanan suci mereka.

Sekitar 7,5 juta jamaah umroh mengakses Masjidil Haram sejak Ramadhan dimulai pada 11 Maret. Al Arabiya TV melaporkan diperkirakan bahwa 10 juta jamaah lainnya pergi ke Masjid Nabawi pada periode yang sama.

Pekan lalu, Arab Saudi melarang pengulangan umroh selama Ramadhan untuk mengurangi kepadatan. Kementerian Haji dan Umroh mengatakan tidak ada izin yang dikeluarkan untuk melakukan dua atau lebih umroh di bulan Ramadhan.

Kementerian mendesak umat beriman untuk melakukan satu ibadah haji yang lebih kecil dengan tujuan mengurangi kemacetan, memberikan kesempatan kepada orang lain untuk melakukan umroh, dan membantu dalam manajemen kerumunan.

Untuk mengatasi gelombang tersebut, pihak berwenang Saudi baru-baru ini meluncurkan serangkaian langkah untuk membantu jamaah melaksanakan ibadah dengan lancar dan nyaman, termasuk mengalokasikan halaman mengelilingi Ka'bah dan lantai dasar untuk jamaah umroh selama Ramadhan. Selain itu, pihak berwenang telah mengalokasikan gerbang tertentu di masjid yang luas itu untuk masuk dan keluar jamaah guna mencegah kepadatan yang berlebihan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement