Senin 25 Mar 2024 09:06 WIB

Ada Sentimen Inflasi, Ini Rekomendasi Saham Pekan Ini

Pengamat meminta pemilik saham perhatikan beberapa sentimen termasuk harga minyak

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja berada didekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024 di Jakarta, Selasa (2/1/2024). Pada perdagangan perdana di tahun 2024 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka mengalami penurunan sebesar 0,14 persen atau 5,4 poin ke level 7.266.
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja berada didekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024 di Jakarta, Selasa (2/1/2024). Pada perdagangan perdana di tahun 2024 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka mengalami penurunan sebesar 0,14 persen atau 5,4 poin ke level 7.266.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus mengatakan pada pekan ini terdapat sentimen inflasi. Hal tersebut yakni Bank Sentral Jepang (BoJ) yang menaikkan suku bunga dari minus 0,1 persen ke 0-0,1 persen karena inflasi.

"Sayangnya market tidak ada respons, Yen turun. Harusnya kalau suku bunga naik maka demand currency naik dan ada capital inflow serta bond market kuat. Nyatanya di Jepang risk free rate (0,1 persen belum di atas inflasi," kata Angga dalam pernyataan tertulisnya, Senin (25/3/2024).

Sentimen selanjutnya terkait harga minyak yang kembali meningkat setelah beberapa serangan drone Ukraina terhadap fasilitas energi Rusia. Angga menyebut, ekspor Irak dan Saudi Arabia menurun serta ekonomi China mulai membaik dan ada tanda-tanda perbaikan demand.

Berkaitan dengan prospek market pada pekan ini yang hanya akan berlangsung selama empat hari perdagangan yakni 25-28 Maret 2024 karena libur Jumat Agung pada Jumat (29/3/2023), Angga mengimbau para trader memerhatikan sejumlah sentimen. “Ini mulai dari US GDP Growth Rate QoQ Prev 4,9 persen Cons 3,2 persen. Kalau angka di bawah ekspektasi bagus. Artinya, penurunan suku bunga bisa jadi lebih cepat untuk menopang ekonomi,” jelas Angga. 

Sentimen selanjutnya yakni Core PCE Price Index MoM Prev 0,4 persen Cons 0,3 persen dimana data utama ini dipakai The Fed untuk mengukur inflasi. Jika naik dibandingkan periode sebelumnya, Angga menuturkan maka bisa dikatakan gawat. 

“Sentimen yang perlu diperhatikan pula pada pekan ini yakni personal income dan personal spending yang bakal menggambarkan kondisi ekonomi AS. Jika income naik dan spending naik ini sama saja belum downturn. Namun jika income turun dan spending turun, ini artınya sebentar lagi downturn dan suku bunga turun,” ungkap Angga. 

Berdasarkan pada data-data ekonomi dan sentimen tersebut, Angga merekomendasikan tiga saham untuk trading pada pekan ini hingga Kamis (28/3/2024). Rekomendasi tersebut yakni buy on pullback BBTN (Support: 1.485, Resistance: 1.800), buy on pullback ESSA (Support: 590, Resistance: 700), dan buy BDMN (Support: 2.970, Resistance: 3.250). 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement