REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai seorang Muslim, meyakini hari kiamat merupakan rukum iman yang keempat. Meski demikian, tidak ada yang mengetahui kapan. Tapi, hari kiamat itu akan terjadi.
Hanya Allah satu-satunya yang mengetahui waktu terjadinya kiamat. Bahkan, nabi-nabi dan para malaikat pun tidak mengetahuinya. Allah berfirman:
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْۚ لَا يُجَلِّيْهَا لِوَقْتِهَآ اِلَّا هُوَۘ ثَقُلَتْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ لَا تَأْتِيْكُمْ اِلَّا بَغْتَةًۗ يَسْـَٔلُوْنَكَ كَاَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
“Mereka menanyakan kepadamu (Nabi Muhammad) tentang kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada Tuhanku. Tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk yang) di langit dan di bumi. Ia tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS Al-A’raf ayat 187).
BACA JUGA: Muslim Indonesia Kelola Mushala di Bekas Restoran Sushi, Semarak di Bulan Ramadhan
Di antara tanda-tanda kiamat, baik shugra, wustha maupun kubra adalah bencana yang dimulai sejak wafatnya Rasulullah dan tidak akan berakhir, kecuali dengan munculnya dajjal. Kemunculan dajjal merupakan bencana terbesar sebelum terjadinya kiamat.
Berikut ini tanda-tanda kiamat yang dimuat dalam kitab Asyrath As-Sa’ah Al-‘Alamat Ash-Sughra wa Al-Wustha karya Mahir Ahmad Ash-Shufiy.
Tanda-Tanda Kiamat yang Sudah Terjadi
1. Budak Melahirkan Tuannya
Pada masa pemerintahan Abbasiyah dan Umawiyah, banyak terdapat budak perempuan dari hasil rampasan perang. Dikatakan pula bahwa hal itu terjadi pada masa Harun Ar-Rasyid.
Pada saat itu, orang yang paling miskin mempunyai rumah di Baghdad dengan tiga budak. Pemilik budak-budak itu bersenang-senang dengan mereka tanpa pernikahan sehingga melahirkan anak untuk tuannya.
Anak yang lahir dari budak itu menjadi anak tuannya, sedangkan dia sendiri tetap sebagai budak. Ketika anak itu tumbuh besar dan menjadi seorang tuan, ibunya tetap menjadi budak, tetapi tidak boleh dijual. Ketika tuan dari budak itu mati, anaknya memerdekakannya.
Dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Jika kamu melihat budak melahirkan tuannya, maka itulah pengetahuan tentang kiamat dan tanda-tandanya.” (HR Ahmad)
Selanjutnya...