Senin 25 Mar 2024 11:40 WIB

Jokowi akan Pertimbangkan Kembali Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

KAMMI meminta Presiden Jokowi agar terus berupaya menstabilkan harga.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Foto: ANTARA/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar menyelesaikan berbagai isu terkini yang meresahkan masyarakat. Di antaranya, rencana kenaikan PPN menjadi 12 persen dan masalah kenaikan harga sejumlah bahan pokok menjelang Lebaran.

"Isu-isu yang terjadi di tengah-tengah kita. Isu-isu kerakyatan, terutama PPN pajak pertambahan nilai 12 persen yang menjadi keresahan masyarakat, itu juga sudah kami sampaikan kepada bapak Presiden," kata Ketua Umum KAMMI, Zaki A Rivai usai menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2024).

Baca: Ternyata Aturan PPN Jadi 12 Persen Disahkan Wakil Ketua DPR Cak Imin

Menurut dia, Presiden Jokowi akan mempertimbangkan kembali wacana kenaikan PPN tersebut. "Bapak Presiden sudah menjawab bahwa beliau akan mempertimbangkan kembali bersama dengan jajaran," kata Zaki.

Sementara itu, terkait kenaikan harga bahan pokok menjelang Idul Fitri 1445 Hijriyah, KAMMI meminta Presiden Jokowi agar terus berupaya menstabilkan harga. Sehingga pada tahun terakhir pemerintahan Jokowi bisa meninggalkan warisan yang baik.

"Kami berharap pemerintah Republik Indonesia di masa pemerintahan yang terakhir ini, bisa memberikan legacy yang baik kepada penerusnya. Supaya ke depan harga atau kestabilan harga bahan pokok ini bisa dikontrol. Apalagi menjelang Lebaran," ujar Zaki.

Baca: Bukan Paspampres, Kapten Mat Sony Adalah Asisten Ajudan Jokowi

Selain itu, KAMMI juga menyoroti konflik di Palestina. Zaki mengatakan, KAMMI konsisten untuk terus menyuarakan kemerdekaan Palestina. KAMMI juga mengapresiasi kerja Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang terus menyuarakan kemerdekaan Palestina.

"Kami menyampaikan kepada bapak Presiden agar pemerintah Indonesia terus bisa memberikan edukasi dan semangat bagi masyarakat Indonesia, untuk terus memperjuangkan dan menyuarakan kemerdekaan rakyat Palestina yang sampai dengan saat ini sudah puluhan ribu, bahkan ratusan ribu, yang menjadi korban dari kekejaman yang dilakukan oleh penjajah Israel," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, KAMMI juga mengundang Presiden Jokowi untuk membuka Muktamar KAMMI ke-13 di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 21 Mei 2024.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement