REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Ketenagakerjaan DPN Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bob Azam mengungkapkan, Indonesia merupakan negara yang sektor ekonominya sangat tergantung pada sektor konsumsi. Selain itu, Indonesia juga memiliki keunggulan lainnya yaitu tenaga kerja yang berlimpah.
"Ini dua modal dasar yang tidak dimiliki negara lain, seharusnya Indonesia bisa ngebut ekonominya dibanding negara lain," ungkap Bob dilansir Antara, Senin (25/3/2024).
Ia berharap Indonesia bisa seperti India. Di sana, terbentuk satu optimisme bersama antara dunia usaha dengan pemerintah bahwa ekonomi ke depan akan tumbuh dengan baik.
Dia juga menekankan pentingnya peran investasi dalam mendorong ekonomi nasional. Saat ini, industri sudah optimistis dan tenaga kerja tersedia. Hal tersebut dapat dikonversi menjadi kondisi pasar yang tumbuh.
Oleh karena itu, ia mengatakan, peran Kemenperin terhadap ekonomi nasional menjadi sangat sentral. Kemenperin menjadi institusi yang memegang komando penting dan sangat menentukan kemajuan sektor industri manufaktur nasional.
"Kita sangat apresiasi Menperin yang terus menerus memberikan stimulus untuk industri. Tapi ini kan bukan kerja sendiri, ada andil kementerian lain yang mempermudah, jangan malah dipersulit," kata Bob.
Ia berharap ke depan tidak hanya produsen, akan tetapi konsumen juga diberikan insentif. Meski demikian, Bob menyadari bahwa pemberian insentif butuh dukungan politik anggaran pemerintah.
"Saya rasa ke depan Kemenperin harus leading kementerian, kalau kita concern bahwa ke depan itu yang harus jadi drive pertumbuhan ekonomi adalah sektor industri. Sektor industri mampu menciptakan multiplier effect, pasti tax ratio akan bagus jika Kemenperin yang menjadi leading kementeriannya," kata dia menjelaskan.