REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui seluruh mata acara, salah satu agenda penting yang disetujui adalah pembagian dividen tunai sebesar Rp 70,15 per lembar saham atau setara dengan Rp 540,40 Miliar atau 50 persen dari laba bersih kinerja tahun 2023. Pembagian dividen dilakukan sebagai bentuk komitmen BTPN Syariah terhadap seluruh pemangku kepentingan (stakeholders), khususnya investor.
Direktur Kepatuhan merangkap Corporate Secretary Perusahaan, Arief Ismail mengatakan pembagian dividen sebesar Rp 70,15 per lembar saham merupakan wujud komitmen kepada investor.
"Bank juga senantiasa loyal memberdayakan masyarakat inklusi di berbagai pelosok Indonesia demi memberikan kesempatan tumbuh bersama dan membuat segmen ultra mikro memiliki hidup yang lebih berarti,” ungkap Arief Ismail, .
Di tengah kondisi yang menantang, Bank tetap memberikan upaya terbaik dalam memberikan pendampingan yang lebih intensif kepada nasabah sebagai bentuk komitmen dalam loyal memberdayakan masyarakat inklusi.
Salah satunya dengan melibatkan lebih banyak generasi muda dalam mendampingi segmen ultra mikro melalui program Bestee (Berdaya Bersama Sahabat Tepat Indonesia) yang bekerja sama dengan Kampus Merdeka. Saat ini, sudah lebih dari 49 ribu ibu-ibu nasabah yang mendapatkan pendampingan dari 1.821 fasilitator dalam memajukan usahanya di lebih dari 827 kecamatan di Indonesia.
Dari sisi kinerja, BTPN Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp1,08 triliun dan menyalurkan pembiayaan untuk masyarakat inklusi sebesar Rp11,39 triliun sepanjang 2023. Tak hanya itu, rasio keuangan Bank juga tercatat sehat dan kuat, seperti Return on Asset (RoA) 6,3% dan rasio kecukupan modal (CAR) 51,6%. RUPST juga menyetujui laba ditahan sebesar Rp 520,10 Miliar untuk menunjang bisnis Bank ke depan.