Pemerintah Imbau Masyarakat Hindari Mudik di Momen Puncak

Red: Fuji Pratiwi

Senin 25 Mar 2024 14:49 WIB

Kendaraan pemudik melintas di Jalan Tol Kalikangkung, Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah, Senin (24/4/2023) malam. Foto: Republika/Wihdan Hidayat Kendaraan pemudik melintas di Jalan Tol Kalikangkung, Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah, Senin (24/4/2023) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat yang akan mudik untuk menghindari mudik pada momen puncak arus mudik dan balik Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 Masehi. Masyarakat dapat melakukan perjalanan lebih awal atau di akhir momen puncak.

"Kita imbau sebagian anak-anak yang sudah libur, mudik di awal," kata Budi usai rapat koordinasi lintas sektor kesiapan Operasi Ketupat 2024 di Jakarta, Senin (25/3/2024).

Baca Juga

Pemerintah memperkirakan puncak arus mudik terjadi dari 5 April sampai dengan 8 April 2024. Sementara puncak arus balik pada 13 April sampai 16 April.

"Beberapa catatan saya berkaitan dengan puncak mudik yang tadi disampaikan Pak Menko, memang benar hari keempat itu (puncaknya). Namun, karena kalau hari keempat, maka hari ketiga, kedua itu akan tinggi sekali (arus lalu lintas)," kata Budi.

Untuk itu Budi mengimbau masyarakat yang dapat mudik lebih awal bisa terhindar dari potensi kepadatan di jalan. Mengingat hasil survei dari Kementerian Perhubungan jumlah pergerakan masyarakat pada lebaran tahun ini meningkat lebih dari 50 persen, yakni ada 193 juta orang. Sedangkan tahun lalu 123 juta orang.

Selain itu, pemerintah juga memperkirakan Idul Fitri jatuh pada tanggal 10 April, yang dirayakan semua umat Islam.

 

 

Terpopuler