Senin 25 Mar 2024 15:17 WIB

Demokrat Terbuka Jika Nasdem-PPP Gabung Koalisi Prabowo

Demokrat terbuka jika Nasdem dan PPP ingin bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (BPOKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron. Demokrat terbuka jika Nasdem dan PPP ingin bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (BPOKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron. Demokrat terbuka jika Nasdem dan PPP ingin bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (BPOKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron mengatakan bahwa ihwal koalisi merupakan keputusan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) pemenang pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Termasuk soal peluang bergabungnya Partai Nasdem dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam koalisi pemerintahan periode 2024-2029.

"Tentu bagi kami ya sepakat perkuatan parlemen ini penting, penguatan di parlemen penting, tapi siapa dan siapanya tentu akan dirangkul oleh Pak Prabowo. Ya itu sangat ditentukan Pak Prabowo itu sendiri," ujar Herman di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (25/3/2024).

Baca Juga

Di samping itu, Prabowo bersama Gibran Rakabuming Raka adalah pemimpin rakyat Indonesia yang terpilih lewat proses demokrasi. Sehingga menurutnya, wajar jika Menteri Pertahanan (Menhan) itu merangkul banyak pihak untuk kebaikan bangsa ke depan.

"Karenanya saya kira harus memberikan apresiasi kepada Pak Prabowo yang sekarang justru aktif merangkul pihak manapun. Mungkin setelah kemarin pertemuan dengan Nasdem akan merangkul akan berkunjung ke partai-partai lain yang selama ini berseberangan," ujar Herman.

"Saya kira ini bagus untuk bagaimana merekatkan kembali residu-residu yang kemarin, yang terjadi akibat kemarin perbedaan pilihan, dan kemudian ini negara harus dibangun seluruh rakyat Indonesia, dan bagi kepentingan program presiden ke depan," sambung anggota Komisi VI DPR itu.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan bahwa Prabowo Subianto ingin mengedepankan persatuan usai selesainya pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Hal tersebutlah yang melandasi Prabowo untuk langsung bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.

Menurutnya, tidak mudah untuk mengelola Indonesia yang sangat besar dan memiliki keberagaman. Karenanya, semua pihak harus kembali rukun usai gelaran kontestasi nasional dan bersama membangun bangsa.

"Tugas-tugas berat bangsa ini yang harus kita pikul bersama sudah ada di depan mata. Nah pemilu sebagai ajang kontestasi mungkin 99 persen sudah selesai dengan kemarin dinyatakannya oleh KPU bahwa Pak Prabowo sebagai pemenang dan Mas Gibran," ujar Habiburokhman di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (22/3/2024).

Demi persatuan tersebut, ia juga menyebut bahwa Prabowo juga akan bersilaturahmi ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Meskipun ia belum dapat mengkonfirmasi waktu dan tempat pertemuan keduanya.

"Bukan hanya Nasdem ya, ketemu jajaran pimpinan PPP juga. Ini adalah bagian dari implementasi politik merangkulnya Pak Prabowo bahwa memang kami ingin kita sebagai elite bangsa ini, kita mengedepankan persatuan dan kesatuan," ujar Habiburokhman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement