REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan bahwa penyusunan kabinet periode 2024-2029 merupakan hak prerogatif Prabowo Subianto. Termasuk soal komposisi dan nama yang akan mengisi pos-pos menteri yang ada.
Ia sendiri yakin sebelum penyusunannya, Prabowo akan berkomunikasi dengan ketua umum partai politik Koalisi Indonesia Maju. Termasuk partai politik di luar koalisi yang nantinya ikut bergabung.
"Presiden terpilih pasti membuka komunikasi terhadap partai-partai pengusung, apalagi pendukung baru," ujar Doli di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (25/3/2024).
Ia mengungkapkan dalam waktu dekat akan ada pertemuan Prabowo bersama ketua umum partai politik Koalisi Indonesia Maju. Ia meyakini, pertemuan tersebut akan dimulainya pembicaraan terkait kabinet.
"Mungkin sebenaranya sudah ada pembicaraan-pembicaraan informal sebelumnya. Konkritnya akan terjadi pada saat Pak Prabowo dilantik sebagai presiden dan kemudian akan mengundang ketum parpol yang lain," ujar Doli.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan bahwa penyusunan kabinet Prabowo-Gibran masihlah lama. Karena masih menunggu pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober mendatang.
Pembicaraan ihwal penyusunan kabinet disebutnya kemungkinan besar masih dilakukan pada dua minggu usai pelantikan. Untuk saat ini, Prabowo disebut masih memfokuskan untuk merangkul banyak pihak.
"Sekarang ini Pak Prabowo menerima masukan dari berbagai tokoh, berbagai pihak tentang konsep bagaimana mengelola negara ini ke depan. Jadi belum bahas orangnya siapa di kementerian apa," ujar Habiburokhman.
"Jadi konsepnya, usulan-usulan soal energi gimana, iya kan, soal pertanian gimana, soal pangan bagaimana. Itu yang setahu saya belakangan terjadi, banyak masukan dari akademisi, dari tokoh-tokoh bangsa ke Pak Prabowo," sambung Wakil Ketua Komisi III DPR itu.