Senin 25 Mar 2024 17:29 WIB

Seharian di Zona Merah, IHSG Berhasil Finis Menguat

IHSG ditutup menguat 27,60 poin atau 0,38 persen ke posisi 7.377,75.

Red: Ahmad Fikri Noor
Pekerja berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (25/3/2024) sore ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 27,60 poin atau 0,38 persen ke posisi 7.377,75. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,16 poin atau 0,52 persen ke posisi 1.001,90.

“Pekan ini, investor akan memantau rilis data Inflasi dari sejumlah negara di dunia, terutama Amerika Serikat (AS)," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta.

Baca Juga

Data Personal Consumption Expenditure (PCE) Price Index dari AS, sebagai indikator favorit The Fed untuk mengukur inflasi di AS dijadwalkan akan dirilis pada Jumat (29/03), dan diperkirakan akan memperlihatkan laju kenaikan harga-harga yang masih cukup tinggi pada Februari 2024.

PCE Price Index diprediksi akan tumbuh 0,4 persen month to month (mtm) pada Februari 2024, atau lebih cepat dari laju kenaikan 0,3 persen (mtm) pada bulan sebelumnya.

Sebaliknya, Core PCE Price Index diprediksi akan naik 0,3 persen (mtm) pada Februari 2024, atau melambat dari 0,4 persen (mtm) pada bulan sebelumnya.

Di sisi lain, prospek tercapainya gencatan senjata di jalur Gaza, berpotensi membuat pasokan minyak mentah dapat bergerak lebih leluasa secara global, sehingga memberi tekanan atas harga sementara perang di Eropa dan penyusutan jumlah rig pemboran migas di AS menahan kejatuhan harga.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat yaitu dipimpin sektor keuangan yang naik sebesar 1,05 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing naik 0,94 persen dan 0,51 persen.

Tujuh sektor terkoreksi dimana sektor transportasi & logistik turun paling dalam minus 0,62 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor infrastruktur yang masing-masing minus 0,57 persen dan 0,47 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SLIS, GPSO, UNIQ, PNLF dan PNIN. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BUAH, TOSK, PTMP, IRRA, dan AEGS.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 988.212 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,34 miliar lembar saham senilai Rp11,38 triliun. Sebanyak 247 saham naik, 334 saham menurun, dan 193 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 474,29 poin atau 1,16 persen ke 40.414,10, indeks Hang Seng melemah 25,83 poin atau 0,16 persen ke 16.473,64, indeks Shanghai melemah 21,71 poin atau 0,71 persen ke 3.026,31, dan indeks Strait Times melemah 19,86 poin atau 0,62 persen ke 3.198,10.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement