Senin 25 Mar 2024 18:36 WIB

Israel Bunuh dan Tangkap Ratusan Orang di Rumah Sakit Al Shifa

Israel membunuh lebih dari 170 orang dan menangkap 480 orang.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Palestinians wounded in an Israeli strike while waiting for humanitarian aid on the beach in Gaza City are treated in Shifa Hospital on Thursday, Feb. 29, 2024.
Foto: AP Photo/Mahmoud Essa
Palestinians wounded in an Israeli strike while waiting for humanitarian aid on the beach in Gaza City are treated in Shifa Hospital on Thursday, Feb. 29, 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Warga Palestina yang berhasil melarikan diri dari serangan Israel ke Rumah Sakit Al Shifa mengatakan pasukan Israel melakukan penangkapan massal dan pawai paksa melewati jenazah-jenazah yang tergeletak di rumah sakit terbesar di Jalur Gaza itu. Sementara PBB mengatakan kini Israel memblokir UNRWA untuk mengirimkan bantuan makanan ke utara Gaza.

Militer Israel mengatakan mereka membunuh lebih dari 170 orang dan menangkap 480 orang lainnya yang mereka klaim sebagai milisi dalam penyerangan ke Rumah Sakit al-Shifa yang dimulai Senin (18/3/2024) lalu. Israel mengatakan serangan itu menjadi pukulan keras bagi Hamas dan kelompok lainnya.

Baca Juga

Serangan Israel yang sudah berlangsung selama enam menghancurkan Gaza. Kareem Ayman Hathat yang tinggal di gedung lima lantai yang terletak sekitar 100 meter dari Rumah Sakit Al Shifa mengatakan ia berlindung di dapur selama berhari-hari ketika ledakan-ledakan akibat serangan Israel mengguncang gedung tempat tinggalnya.

Pada Sabtu (23/3/2024) dini pasukan Israel menyerbu gedung itu dan mengusir penghuninya. Ia mengatakan pasukan Israel menelanjangi para pria dan menangkap empat orang. Sisanya ditutup matanya dan diperintahkan mengikuti tank ke selatan saat ledakan terjadi di sekitar mereka.

"Dari waktu ke waktu, tank itu melepaskan tembakan, itu meneror kami," kata Kareem Ayman Hathat, Ahad (24/3/2024).

Pesawat jet Israel melepaskan serangan ke dekat Rumah Sakit Al Shifa yang sejak serangan bulan November lalu hanya beroperasi sebagian. Sementara dalam beberapa pekan terakhir bantuan sulit masuk ke Gaza utara dan Kota Gaza dimana Al Shifa berada.

Daerah yang terisolasi itu mengalami kehancuran yang meluas pada hari-hari awal serangan Israel yang diluncurkan setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang.

Kepala badan bantuan pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini mengatakan Israel memberitahu lembaga tersebut mereka tidak akan lagi menyetujui konvoi makanan ke Gaza utara.

"Ini keterlaluan dan merupakan tindakan yang disengaja untuk menghalangi bantuan yang dapat menyelamat nyawa selama bencana kelaparan," katanya.

Israel berulang kali memfitnah lembaga....

 

 

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement