Senin 25 Mar 2024 21:59 WIB

TransJakarta Gandeng City Vision Percantik Halte dengan Desain Ternama

Alasan iklan dipasang di halte koridor lantaran terletak dekat dengan perkantoran

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Penumpang usai menaiki bus Transjakarta di Halte Transjakarta Tegal Mampang yang dulunya bernama Halte Transjakarta Tendean di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis, (18/1/2024). PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) merubah sejumlah nama halte bus Transjakarta di 13 koridor untuk menyesuaikan nama halte berdasarkan aspek integrasi, netralisasi halte dari nama tokoh, instansi, dan komersial, hingga penyesuaian nama halte dengan lokasi atau daerahnya.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Penumpang usai menaiki bus Transjakarta di Halte Transjakarta Tegal Mampang yang dulunya bernama Halte Transjakarta Tendean di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis, (18/1/2024). PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) merubah sejumlah nama halte bus Transjakarta di 13 koridor untuk menyesuaikan nama halte berdasarkan aspek integrasi, netralisasi halte dari nama tokoh, instansi, dan komersial, hingga penyesuaian nama halte dengan lokasi atau daerahnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menggandeng perusahaan media iklan luar ruangan (Out of Home/OOH) terbesar di Indonesia, City Vision, untuk mempercantik halte dengan desain seniman ternama di dunia.

"Kami menyambut baik inovasi terbaru ini yang pastinya membuat pengguna TransJakarta akan semakin nyaman dan menarik masyarakat lainnya untuk menggunakan TransJakarta," kata Direktur Pelayanan dan Bisnis TransJakarta Fadly Hasan kepada wartawan di Jakarta, Senin (25/3/2024).

Fadly menuturkan alasan iklan dipasang di halte koridor (bus rapid transit/BRT) lantaran terletak dekat dengan perkantoran, mal, apartemen dan hotel.

Hal itu bertujuan agar halte BRT berperan sebagai pusat transportasi yang memberikan kemudahan bagi masyarakat yang menggunakan TransJakarta untuk bepergian.

"Halte BRT di sepanjang Jalan Thamrin-Sudirman menjadi pusat transit yang tepat bagi para merek untuk meningkatkan visibilitas dan kesadaran merek atau produk," ujarnya.

Terlebih, inovasi TransJakarta dalam beriklan di halte (bus shelter fillers) telah ramai menjadi perbincangan di sosial media karena masyarakat sangat antusias dengan suasana baru interior halte BRT.

“Harapannya, antusias ini terus berlangsung dan membuat semakin banyak masyarakat yang menikmati keseruan bepergian menggunakan TransJakarta,” ujarnya.

Pendiri (Co-Founder) dan Direktur Utama (Co-CEO) City Vision, Meyrick Sumantri menambahkan, pihaknya telah menghadirkan iklan dengan desain ternama di 10 halte BRT yang terletak di seluruh kota Jakarta.

"10 halte BRT tersebut mencakup Halte Bundaran HI, Tosari, Dukuh Atas, Karet Sudirman, Polda Metro, GBK, Monas, CSW Asean, Harmoni dan Ragunan," ujar Meyrick.

Dengan hadirnya produk ini, pihaknya juga mendorong semakin banyak masyarakat yang menggunakan transportasi umum untuk sehari-hari.

Dengan hadirnya City Vision Bus Shelter Advertising, City Vision mengubah interior Halte BRT menjadi pengalaman imersif dengan menggunakan desain dari seniman ternama dunia seperti Van Gogh, Claude Monet, Gustav Klimt dan Katsushika Hokusai.

Inovasi ini telah hadir di tiga halte BRT, yaitu Halte Tosari dengan desain "Starry Night" dan Halte Dukuh Atas dengan desain "Water Lilies&Poppy Field". Lalu Halte GBK dengan desain "Portrait of Adele Bloch-Bauer" dan sisi baliknya dengan desain "Mount Fuji".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement