Selasa 26 Mar 2024 07:44 WIB

Studi Ungkap Bukti Hewan Peliharaan Memahami Ucapan Manusia dengan Baik

Belum diketahui apakah semua anjing memiliki kapasitas mempelajari kata-kata.

Rep: Shelbi Asrianti / Red: Friska Yolandha
Sebuah studi yang dimuat di jurnal Current Biology mengungkap bukti bahwa hewan peliharaan, khususnya anjing, memahami kata-kata manusia dengan baik.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Sebuah studi yang dimuat di jurnal Current Biology mengungkap bukti bahwa hewan peliharaan, khususnya anjing, memahami kata-kata manusia dengan baik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama beberapa dekade, terdapat perdebatan apakah hewan peliharaan bisa memahami ucapan manusia atau tidak. Sebuah studi yang dimuat di jurnal Current Biology mengungkap bukti bahwa hewan peliharaan, khususnya anjing, memahami kata-kata manusia dengan baik.

Pemimpin studi, Marianna Boros, merupakan ahli saraf dan etolog di Universitas Eötvös Loránd di Budapest, Hungaria. Dalam penelitian itu, beberapa anjing dilatih untuk mempelajari nama-nama ratusan benda. Kemudian, tim peneliti melihat apa yang terjadi di otak anjing.

Baca Juga

Para peneliti menggunakan mesin elektroensefalogram (EEG) untuk mengukur gelombang otak. Alat itu juga dapat mengukur perbedaan antara respons saraf terhadap kata yang diharapkan dan kata yang terucap. Lantas, EEG dihubungkan ke 27 ekor anjing.  

Anjing-anjing tersebut mendengarkan rekaman suara pemiliknya menggunakan kata-kata yang familier dalam kalimat sederhana. Setelah jeda singkat, sang pemilik muncul di balik jendela dengan sebuah benda di tangannya. Terkadang, itu adalah objek yang disebutkan dalam kalimat dan terkadang bukan.  

Elektroda merekam tegangan kecil dari otak anjing saat mereka merenungkan apa yang telah mereka dengar dan lihat. Dari keseluruhan, terdapat 18 ekor anjing yang mampu merampungkan percobaan. EEG mengungkap pola yang berbeda.

Sinyal gelombang turun secara signifikan ketika ada kecocokan antara kata dan objek dibandingkan ketika tidak ada kecocokan. Hal ini mengingatkan pada perbedaan yang terlihat pada EEG ketika manusia dihadapkan pada sebuah kata yang tidak pada tempatnya.

Boros dan rekan-rekannya berpendapat bahwa hal yang sama terjadi pada otak anjing. Setelah mendengar pemiliknya menggunakan kata tersebut untuk suatu objek, mereka mengingatnya dalam pikiran mereka untuk mengantisipasi melihatnya.  

Kemudian, saat sebuah objek muncul, entah itu adalah sesuatu yang mereka harapkan atau sesuatu yang membuat mereka bingung. Artinya, anjing dapat mengetahui ada sesuatu yang salah karena mereka memahami kata-kata yang diucapkan tidak sama dengan objek.

"Dari berbagai spesies, anjing adalah subjek penelitian yang unik karena kebanyakan menjalani hidupnya di lingkungan yang penuh akan ucapan manusia. Nenek moyang anjing dipilih untuk dijinakkan berdasarkan kemampuannya berkomunikasi dengan manusia. Ini sangat relevan bagi mereka,” kata Boros, dikutip dari laman Los Angeles Times, Selasa (26/3/2024).

Namun, dari hasil penelitian, tidak jelas apakah semua anjing memiliki kapasitas mempelajari kata-kata. Hewan-hewan yang berpartisipasi dalam percobaan ini merupakan sukarelawan. Para pemiliknya menjamin bahwa hewan peliharaan mereka mengetahui setidaknya lima kata.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement