Selasa 26 Mar 2024 08:39 WIB

Jepang Serius Putar Otak untuk Atasi Krisis Demografi

Masyarakat Jepang makin menua karena ada banyak pasangan yang tak punya anak.

Robot pengantar makanan Uber Eats menerobos pejalan kaki saat demonstrasi untuk media di Tokyo, Jepang, Selasa, (5/3/2024).
Foto: AP Photo/Shuji Kajiyama
Robot pengantar makanan Uber Eats menerobos pejalan kaki saat demonstrasi untuk media di Tokyo, Jepang, Selasa, (5/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, mengatakan Pemerintah Jepang berupaya yang terbaik untuk menangani masalah demografi. “Pemerintah Jepang, Perdana Menteri Kishida menganggap masalah ini (demografi) masalah yang serius,” kata Dubes Masaki di Jakarta, Senin (25/3/2024). 

Dubes Masaki mengatakan, Jepang menghadapi masalah demografi yang serius karena masyarakatnya semakin menua. Dubes melanjutkan, alasan masyarakat Jepang semakin menua karena ada banyak pasangan yang tidak mempunyai anak.

Baca Juga

Dia berpendapat, alasan untuk tidak mempunyai anak salah satunya karena status perempuan tidak terjamin, menambahkan bahwa bukan hanya perempuan, tetapi juga karena ada pasangan yang memang tidak menginginkan anak. Karena itu, Pemerintah Jepang telah melakukan beberapa langkah untuk mengatasi masalah demografi serius tersebut, seperti memberi tunjangan kepada pasangan muda dan pasangan muda yang mempunyai anak.

“Menurut saya, yang paling penting bagi masyarakat dan perusahaan adalah memfasilitasi generasi muda untuk mempunyai anak,” tambahnya. Selain itu, Dubes Masaki melanjutkan, alasan lain banyak pasangan yang memutuskan untuk tidak mempunyai anak adalah karena biaya pendidikan dan harga rumah yang sangat tinggi. Dia mengatakan, Pemerintah Jepang selalu berusaha sebaik mungkin untuk melakukan perubahan meski masih belum memberikan hasil yang nyata.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement