REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--- Tim SAR gabungan kembali melakukan pencarian terhadap korban longsor yang tertimbun di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (26/3/2024). Mereka memaksimalkan anjing pelacak atau K9 dan alkon atau alat penyemprot.
Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Bandung Supriono mengatakan tim SAR gabungan kembali melakukan pencarian korban di hari kedua pascalongsor, Ahad (24/3/2024) malam. Total sebanyak 270 orang terlibat melakukan pencarian terhadap korban dan jumlah tersebut akan terus bertambah.
Ia mengatakan unsur yang terlibat dalam pencarian yaitu TNI Polri, instansi pemerintah, relawan, potensi SAR. Pihaknya melakukan pencarian di tiga titik lokasi. "Pencarian menggunakan K9 untuk mendeteksi keberadaan korban untuk melakukan penciuman begitu juga alkon alat penyemproot air dengan tekanan tinggi dibantu masyarakat setempat menggunakan cangkul," katanya.
Ia mengatakan sejumlah personel SAR dari Solo akan turut terlibat melakukan pencarian. Supriono melanjutkan alkon atau alat penyemprot akan ditambah dari satu menjadi lima unit. "Memang titik praduga sudah ada valid karena dari kemarin di tiga titik memberikan sinyal terhadap kemampuan anjing pelacak untuk tanda-tandanya," katanya.
Ia menyebut kendala yang dihadapi selama pencarian yaitu akses ke lokasi yang jauh dan alat berat yang tidak bisa menuju lokasi. Pihaknya terus berupaya melakukan pencarian kepada 10 orang korban.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat mengungkapkan korban longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor bertambah dari 9 orang menjadi 10 orang. Mereka sampai saat ini masih belum ditemukan.
Plt Kepala BPBD Kabupaten Bandung Barat Meidi mengatakan pascalongsor Ahad (25/3/2024) malam jumlah korban yang hilang diduga tertimbun dan belum ditemukan berjumlah 10 orang. Namun, setelah pencarian dilakukan satu orang atas nama Sofi yang tertimbun berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.
Ia mengatakan korban dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Setelah proses pencarian dilakukan, jumlah korban yang diduga tertimbun bertambah kembali menjadi 10 orang. "Ya (korban bertambah dari 9 jadi 10)," ucap dia saat dikonfirmasi, Selasa (26/3/2024).
Identitas korban yang diduga masih tertimbun yaitu Encep (60 tahun), Opin (45 tahun), Diki Saputra (4 tahun), Sifa (9 tahun), Dadi (55 tahun), Eras (53 tahun), Nabila Destiani (4 tahun), Aam (50 tahun) dan Aji (2 tahun) serta Lastri (32 tahun).