REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebagian Muslim mungkin pernah bertanya-tanya apakah ada surat dalam Alquran yang membawa keberuntungan. Namun, dalam syariat Islam, konsep keberuntungan tidak diakui, karena segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak Allah SWT.
Seorang yang beriman tentu meyakini bahwa segala sesuatu terjadi atas izin Allah SWT. Maka, seorang Muslim tidak boleh mencari keberuntungan melalui cara-cara tertentu. Namun, Nabi Muhammad SAW pernah menyinggung tentang surat dalam Alquran yang membawa kemuliaan besar.
Berikut haditsnya:
رواه الصحابي أَبو سَعِيدِ بْنِ المعلَّى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: «كُنْتُ أُصَلِّي فَدَعَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ أُجِبْهُ حَتَّى صلّيت، قال: فأتيته، فَقَالَ: مَا مَنَعَكَ أَنْ تَأْتِيَنِي؟ قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي كُنْتُ أُصَلِّي، قَالَ: ألم يقل الله تعالى: «يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَجِيبُوا للَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُم لِمَا يُحْيِيكُمْ»؟ ثُمَّ قَالَ: لَأُعَلِّمَنَّكَ أَعْظَمَ سُورَةٍ فِي الْقُرْآنِ قَبْلَ أَنْ تَخْرُجَ مِنَ الْمَسْجِدِ، قَالَ: فَأَخَذَ بِيَدِي فَلَمَّا أَرَادَ أَنْ يَخْرُجَ مِنَ الْمَسْجِدِ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ قُلْتَ لأعلمنَّك أَعْظَمَ سُورَةٍ فِي الْقُرْآنِ، قَالَ: نَعَمْ «الْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ» هِيَ السَّبْعُ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ الَّذِي أُوتِيتُهُ».
Dalam riwayat Abu Said bin Al-Mu'alla, dia bercerita bahwa dirinya sedang sholat lalu Rasulullah SAW memanggilnya tetapi tidak dia jawab hingga ia menyelesaikan sholat. Kemudian Rasulullah SAW mendatangi Al-Mu'alla dan bertanya, "Mengapa engkau tidak segera datang kepadaku?"
Al-Mu'alla menjawab, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku sedang sholat." Beliau SAW pun bersabda, "Bukankah Allah SWT telah berfirman, 'Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kalian kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kalian." (Al-Anfal ayat 24).
Kemudian Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya aku benar-benar akan mengajarkan kepadamu surat yang paling agung dalam Alquran sebelum kamu keluar dari masjid ini."
"Lalu beliau memegang tanganku. Ketika beliau hendak keluar dari masjid, aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau tadi mengatakan bahwa engkau akan mengajarkan kepadaku sebuah surat Alquran yang paling agung." Lalu Rasulullah SAW bersabda, "Itu adalah Alhamdulillahi rabbil 'alamin. Ini adalah Sab'ul Matsani, dan Al-Qur'anul 'azim yang diberikan kepadaku." (HR. Bukhari)
Istilah "As-Sab'ul Matsani" mengacu pada tujuh ayat yang berulang-ulang, termasuk ayat ke-87 dalam Surah Al-Hijr yang menyatakan, "Sungguh, Kami telah memberikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Alquran yang agung."
Adapun "Sab'ul Masani" mengacu pada Surat Al-Fatihah. Orang yang menghargai keistimewaan Surat Al-Fatihah akan merasakan kebahagiaan dan kebaikan yang terkandung di dalamnya. Namun, Surat tersebut bukanlah sarana untuk mencari keberuntungan materi maupun rezeki, melainkan untuk menemukan karunia yang sejati.
Surat Al-Fatihah ibarat harta berharga bagi mereka yang menghargainya, dan dianggap sebagai salah satu wahyu terbesar dalam Alquran. Salah satu keistimewaan besar Surat Al-Fatihah adalah kemampuannya sebagai obat untuk berbagai penyakit dan malapetaka.