Selasa 26 Mar 2024 16:30 WIB

Bacaan Dzikir yang Menjadi Perantara Antara Kebenaran dan Manusia

Umat Islam dianjurkan untuk senantiasa berdzikir.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Jika hendak keran rezeki terbuka deras, maka lakukanlah amalan-amalan sholeh. Termasuk salah satunya membaca dzikir di pagi hari.
Foto: Republika
Jika hendak keran rezeki terbuka deras, maka lakukanlah amalan-amalan sholeh. Termasuk salah satunya membaca dzikir di pagi hari.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dr Ali Jum'ah, ulama dari Al-Azhar Kairo Mesir, menjelaskan panduan membaca dzikir yang dianjurkan bagi seorang Muslim di waktu pagi dan sore.

Pertama adalah menyebutkan kalimat istighfar sebanyak 100 kali, kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan sholawat dalam berbagai bentuk, juga sebanyak 100 kali. Setelah itu, ucapkan kalimat tahlil sebanyak 100 kali.

Baca Juga

"Langkah-langkah yang berurutan ini, mulai dari istighfar, sholawat, lalu tahlil, adalah perantara antara haq (kebenaran) dan makhluk (manusia)," tuturnya, dilansir Masrawy.

Nabi Muhammad SAW adalah pemilik dua wahyu yakni Alquran dan As-Sunnah. Muhammad adalah Nabi utusan Allah SWT, yang telah diridhai-Nya bagi umat manusia. Karena itulah seorang Muslim hendaknya bersholawat kepada beliau. "Seorang Muslim senantiasa bersholawat untuk Nabi SAW dan mengucapkan salam kepadanya dengan penuh penghormatan," kata Syekh Ali Jum'ah.

Allah SWT berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (QS. Al Ahzab ayat 56)

Lalu setelah bersholawat, ucapkan kalimat tahlil. Tahlil sendiri adalah kalimat tauhid. Nabi Muhammad SAW bersabda:

خير ما قلت وقال النبيون من قبلي لا إله إلا الله

"Hal terbaik yang aku dan para nabi sebelumku ucapkan adalah Laa Ilaaha Illa Allah."

Dr Ali Jum'ah menganjurkan untuk membaca bacaan-bacaan dzikir tersebut pada waktu pagi dan petang. Di waktu pagi, baca istighfar 100 kali, sholawat 100 kali, dan tahlil 100 kali. Lalu lakukan hal yang sama pada waktu petang.

Mengapa di dua waktu tersebut? Dr Ali Jum'ah menjelaskan, malam dimulai sejak terbenamnya matahari (petang) hingga terbitnya fajar. Adapun siang hari itu dimulai dari adzan Subuh hingga adzan Maghrib.

"Maka kita harus sering-sering berdzikir, dan sering-seringlah berdzikir paling sedikit 300, sebagaimana petunjuk yang telah Allah SWT sampaikan kepada kita," ujarnya.

Allah SWT berfirman:

"Maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu." (QS. Nuh ayat 10-12)

sumber : Masrawy
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement