REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insiden penangkapan seorang penggemar yang diduga terjadi selama konser "Born To Be" ITZY di Sydney, Australia telah menimbulkan kehebohan di kalangan penggemar dan komunitas media sosial. Penggemar itu diduga melanggar kebijakan larangan merekam yang ketat diberlakukan di venue tersebut.
Dilansir Koreaboo pada Selasa (26/3/2024), video yang menunjukkan dua polisi berdebat dengan seorang penonton sebelum menggiringnya keluar dari venue konser telah menyebar dengan cepat di media sosial. Kejadian ini menimbulkan beragam reaksi di kalangan penggemar ITZY di seluruh dunia.
Menurut laporan saksi mata dari penonton lain yang hadir pada Ahad (24/3/2024) itu, keributan berawal dari penggunaan kamera DSLR oleh penonton tersebut selama konser. Penonton diduga melanggar kebijakan dengan merekam acara menggunakan peralatan kelas profesional, meskipun telah ada peringatan dan permintaan dari petugas keamanan untuk menyerahkan perangkat tersebut.
Penonton tersebut tampak menolak untuk mengikuti instruksi petugas keamanan dan meyakini bahwa ancaman keterlibatan polisi hanya merupakan gertakan belaka. Namun, situasi itu memuncak dengan diamankannya penonton tersebut oleh polisi.
Larangan merekam dengan peralatan profesional seperti DSLR biasanya diterapkan dalam konser K-pop untuk melindungi hak cipta artis dan menjaga privasi. Namun, para penggemar yang ngebet untuk menangkap momen berkualitas tinggi dari idola mereka sering kali menemukan dirinya dalam situasi yang sulit ketika mencoba melanggar aturan ini.