Selasa 26 Mar 2024 17:23 WIB

Kementerian BUMN Beri Tiga Dukungan Kembangkan Ultramikro dan UMKM

Tiga dukungan tersebut antara lain pembinaan, pembiayaan, dan perluasan pemasaran.

Red: Gita Amanda
Pekerja menyelesaikan proses pembuatan tahu, (ilustrasi). Kementerian BUMN terus memberika dukungan untuk pengembangan UMKM dan ultra mikro di tanah air.
Foto: Antara/Galih Pradipta
Pekerja menyelesaikan proses pembuatan tahu, (ilustrasi). Kementerian BUMN terus memberika dukungan untuk pengembangan UMKM dan ultra mikro di tanah air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah memberikan tiga bentuk dukungan nyata untuk mengembangkan kualitas pelaku usaha ultramikro serta mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dukungan tersebut berupa pembinaan, pembiayaan, dan perluasan pemasaran.

Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita mengatakan, tiga hal tersebut yang paling dibutuhkan oleh pelaku ultramikro dan UMKM dalam mengembangkan usahanya.

Baca Juga

"Dia membutuhkan pembinaan, dia membutuhkan pembiayaan dan juga membutuhkan pemasaran. Kami tidak cukup hanya mendukung pembiayaan saja atau pembinaan saja, pelatihan atau pasarnya saja," ujar Loto, di Jakarta, Selasa (26/3/2024).

Loto menyampaikan, pembinaan dan pelatihan sangat diperlukan oleh pelaku usaha ultramikro dan UMKM. Sebab, setiap masalah yang dihadapi oleh kelompok usaha tersebut berbeda-beda, seperti peningkatan kapasitas usaha, legalitas hingga permasalahan kualitas produk.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh BUMN untuk memberikan pelatihan dan pembinaan adalah melalui Rumah BUMN yang tersebar di seluruh Indonesia dengan melihatkan 17 korporasi negara. Terkait dengan perluasan pasar, BUMN membangun platform Pasar Digital Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau PaDi UMKM.

Per September 2023 tercatat total belanja perusahaan BUMN terhadap produk UMKM melalui PaDi mencapai Rp 31,3 triliun. Selain itu, Kementerian BUMN juga melakukan bazar UMKM secara luring di Sarinah, Jakarta, dan menjual produk-produk lokal kelas premium melalui gerai-gerai Sarinah di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) maupun bandar udara.

"Kami juga MoU dengan Kementerian Koperasi, Kementerian Perindustrian untuk bermitra dengan BUMN dan UMKM. Harapannya bisa memberikan kesempatan kepada UMKM untuk memasok produk barang dan jasanya," kata Loto.

Dari sisi ketersediaan pembiayaan, BUMN telah menyiapkan berbagai skema pembiayaan, seperti pinjaman tanpa agunan melalui program pendanaan usaha ultramikro lewat dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) maupun pinjaman melalui PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar).

BUMN juga membangun holding ultramikro, dengan semua BUMN yang menyalurkan pembiayaan kepada ultramikro menjadi satu rumah. "Dari waktu ke waktu, capaian ini menjadi baik dari sisi skema penyaluran karena masyarakat yang dulu tidak terakses dengan simpanan perbankan menjadi familiar dengan menabung. Kemudian nasabah Mekaar juga jadi tahu investasi tabungan emas," ujar Loto pula.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement