Selasa 26 Mar 2024 17:59 WIB

Mengapa Penderita Tuberkulosis Ada yang Alami Penumpukan Cairan di Paru?

Cairan yang menumpuk di paru harus dikeluarkan.

Pasien menjalani rontgen paru saat skrining tuberkulosis. Penderita tuberkulosis dapat mengalami efusi pleura, yakni penumpukan cairan di paru.
Foto: ANTARA FOTO/Yudi
Pasien menjalani rontgen paru saat skrining tuberkulosis. Penderita tuberkulosis dapat mengalami efusi pleura, yakni penumpukan cairan di paru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tuberkulosis dapat menyebabkan penumpukan cairan pada paru-paru. Demikian juga dengan penyakit-penyakit seperti pneumonia dan infeksi lain.

"Jadi normal manusia itu ada cairan, diproduksi untuk pelumas paru-paru kita untuk berkembang kempis. Tapi, pada orang dengan TB dapat terjadi pleuritis atau efusi pleura, yakni saluran keluarannya cairan itu tersumbat oleh kuman TB," kata dokter dari Rumah Sakit Persahabatan Dr. dr. Heidy Agustin dalam "Pengobatan TB Kebal Obat, Apakah Bisa Disembuhkan?" yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Selasa (26/3/2024).

Baca Juga

Dokter Heidy menjelaskan, kuman TB yang ada di tubuh berkumpul dan akhirnya menyebabkan sumbatan di paru-paru, sehingga cairan yang diproduksi tubuh tidak dapat keluar. Terlebih lagi, tubuh yang melihat TB sebagai infeksi memberikan respons berupa produksi cairan untuk membunuh kumannya.

Akan tetapi, karena jalurnya tersumbat, maka cairan tersebut tidak ke mana-mana. Terhadap penderita efusi pleura, dokter biasanya akan mengeluarkan cairan tersebut.

"Bisa sampai banyak, bisa sampai satu paru itu kurang lebih bisa sampai dua ribu cc atau dua liter, bahkan mencapai tiga liter," ungkap dr Heidy.

Namun, menurut dr Heidy, perlu ada pemeriksaan lebih lanjut agar tidak salah diagnosis. Dokter akan memastikan apakah penyumbatan tersebut disebabkan oleh tuberkulosis atau bukan berikut jenis TB yang menyebabkan apabila benar disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement