REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Muslim yang ingin melaksanakan ibadah haji tanpa antrean yang sangat panjang seperti haji reguler, bisa memilih haji khusus. Haji khusus diselenggarakan oleh biro travel resmi menggunakan kuota haji nasional, namun harganya lebih mahal karena tidak disubsidi oleh pemerintah.
Direktur Utama Patuna Travel Syam Resfiadi menyampaikan harga atau biaya haji khusus pada 2019 sebelum pandemi Covid-19 sekitar 15.000 dolar AS (sekitar Rp 237 Juta jika mengacu nilai tukar dolar terhadap rupiah saat ini). Biaya 15.000 dolar AS ini untuk paket tertinggi dan mendapatkan layanan terbaik.
"Sekarang (biaya haji khusus untuk paket) yang 15.000 dolar AS itu (hanya dapat paket) paling bawah," kata Syam saat diwawancarai Republika pada sela-sela acara Silaturrahim dan Sosialisasi Jamaah Haji Khusus Patuna Travel di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta, Selasa (26/3/2024).
Syam mengatakan, di Patuna untuk jamaah haji khusus ada paket ungu yang tertinggi atau terbaik layanannya. Kemudian paket hijau, biru dan yang terakhir cokelat. Dulu paket ungu yang terbaik itu harganya 15.000 dolar AS, sekarang 15.000 dolar AS itu dapatnya paket cokelat.
Ia mengatakan, sekarang paket ungu yang tertinggi sudah sekitar 30.000 dolar AS. Jadi luar biasa kenaikannya biaya haji.
"Nah yang kita khawatirkan itu, ini masih panjang loh, bapak ibu sekalian jamaah (calon jamaah haji) tolong siapkan ini dengan matang karena bisa jadi ada kenaikan-kenaikan (biaya haji) yang kita tidak bisa ketahui," ujar Syam yang juga Ketua Umum Serikat Penyelenggara Umroh dan Haji Indonesia (Sapuhi).
Mengenai antrean haji khusus, Patuna...