3. Turun Selama 23 Tahun
Ciri paling penting dari penurunan Alquran periode kedua adalah turunnya yang sedikit demi sedikit dan tidak secara sekaligus. Kadang turun 5 ayat, kadang 10 ayat, kadang hanya 1 ayat, bahkan pernah pula turun hanya beberapa kata. Misalnya dua kata dalam Ayat 187 Surat Al-Baqarah, yaitu minal-fajri yang turun terpisah dari lafadz sebelumnya.
4. Dari Mana ke Mana
Turunnya Alquran pada periode kedua ini turun dari langit dunia ke permukaan bumi, yaitu kepada Rasulullah SAW, dimana pun beliau berada. Maka ada istilah ayat Makkiyah dan Madaniyah, karena saat itu Nabi Muhammad SAW berada di Makkah atau Madinah, meski sesungguhnya kedua istilah itu mengacu kepada masa bukan semata-mata tempat.
Jadi, kesimpulannya tidak terlalu keliru kalau saat memperingati tanggal 17 Ramadhan kita menyebutkan dengan Nuzulul Quran juga, walaupun maksudnya tidak harus malam yang kita maksud dengan Lailatul Qadar. Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Demkian dijelaskan KH Ahmad Sarwat dalam laman Rumag Fiqih.