Rabu 27 Mar 2024 12:50 WIB

Studi: Krisis Iklim Berdampak Buruk Pada Pendidikan Anak

Suhu panas disebut menjadi penyebab penurunan prestasi akademik.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Columbia University meneliti bagaimana dampak perubahan iklim terhadap pendidikan anak-anak di seluruh dunia.
Foto: unsplash
Columbia University meneliti bagaimana dampak perubahan iklim terhadap pendidikan anak-anak di seluruh dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah di seluruh Sudan Selatan diperintahkan untuk tutup karena gelombang panas mencapai 45 derajat Celcius melanda negara tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, banjir besar telah menyebabkan gangguan besar pada sekolah di Sudan Selatan, di mana rata-rata anak hanya menyelesaikan kurang dari lima tahun pendidikan formal sepanjang hidup mereka.

Menyikapi keterkaitan perubahan iklim dan sekolah, para peneliti dari University of Oslo, Macquarie University, dan Columbia University meneliti bagaimana dampak perubahan iklim terhadap pendidikan anak-anak di seluruh dunia.

Baca Juga

Dalam studi yang dipublikasikan di Nature Climate Change, para peneliti mengulas penelitian yang menghubungkan peristiwa terkait perubahan iklim atau pemicu iklim dengan pencapaian akademik. Salah satu hubungan yang paling jelas adalah antara paparan panas dan penurunan prestasi akademik.

Sebuah studi di AS menemukan bahwa nilai matematika seorang siswa menurun secara signifikan pada hari-hari dengan suhu di atas 26 derajat Celcius. Di Cina, suhu yang lebih panas pada hari ujian dikaitkan dengan penurunan performa ujian yang setara dengan kehilangan beberapa bulan sekolah.