Rabu 27 Mar 2024 13:53 WIB

Rumah Sakit Al Amal di Gaza Lumpuh Total Akibat Pasukan Israel

Israel mengepung Rumah Sakit Al Amal sejak dua hari lalu di tengah aksi penembakan.

Red: Friska Yolandha
Warga Palestina yang terluka akibat pemboman Israel di Jalur Gaza dibawa ke rumah sakit Al Aqsa di Deir al Balah, Jalur Gaza, Senin, 25 Maret 2024.
Foto: AP Photo/Ismael abu dayyah
Warga Palestina yang terluka akibat pemboman Israel di Jalur Gaza dibawa ke rumah sakit Al Aqsa di Deir al Balah, Jalur Gaza, Senin, 25 Maret 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), Selasa (26/3/2024), mengumumkan Rumah Sakit Al Amal di Kota Khan Yunis lumpuh total setelah pasukan pendudukan Israel mengevakuasi secara paksa staf rumah sakit dan korban luka serta menutup pintu masuk fasilitas tersebut. Menurut pernyataan, PRCS mengatakan pasukan pendudukan Israel mengepung Rumah Sakit Al Amal sejak dua hari lalu di tengah aksi penembakan yang menewaskan seorang warga dan anggota tim PRCS.

Disebutkan pula bahwa pasukan Israel menembaki dua anggota PRCS saat sedang membersihkan puing-puing untuk membuka jalan kendaraan agar dapat mengevakuasi korban tewas dan korban cedera. Akibatnya, salah satu anggota PRCS terluka, sementara nasib anggota lainnya masih belum diketahui.

Baca Juga

PRCS sangat menyesalkan penutupan Rumah Sakit Al Amal menyusul kegagalan komunitas internasional dalam memberikan perlindungan bagi tim, pasien dan para pengungsi.

Pernyataan itu juga menegaskan bahwa Rumah Sakit Al Amal telah dikepung selama lebih dari 40 hari dan kerap dibombardir sebelum akhirnya pasukan pendudukan kembali melakukan pengepungan dan memaksa evakuasi semua orang yang berada di fasilitas tersebut.

Rumah Sakit Al Amal mengalami nasib serupa dengan Rumah Sakit Al-Quds milik PRCS di Kota Gaza, yang sejak beberapa bulan lalu sudah tidak dapat digunakan lagi, katanya.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”

(QS. Al-Baqarah ayat 286)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement