REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sejak film Titanic dirilis pada 1997, perdebatan tentang pintu "penyelamat" Rose masih menjadi perbincangan. Kini, perdebatan tersebut mendapat sentakan baru ketika sebuah potongan kayu balsa, diklaim sebagai bagian dari penyangga pintu tersebut terjual dalam lelang dengan harga mencengangkan yaitu 718.750 dolar AS (sekitar Rp 11,3 miliar).
Menurut catatan lelang dilansir laman The Guardian pada Rabu (27/3/2024), penyangga pintu yang kontroversial ini aslinya merupakan bagian dari kusen pintu di atas pintu masuk ruang tunggu kelas satu kapal Titanic. Dalam momen dramatis terkenal, pasangan protagonis Rose dan Jack yang diperankan oleh Kate Winslet dan Leonardo DiCaprio ini memegang penyangga pintu tersebut saat kapal mulai tenggelam.
Namun, dalam upaya menyelamatkan diri, mereka menyadari bahwa hanya ada ruang untuk satu orang, yang membuat Jack mengorbankan nyawanya demi Rose. Pada 2022, sutradara James Cameron mengungkapkan sebuah studi ilmiah yang dilakukan untuk menghilangkan spekulasi tentang kematian karakter Jack.
Cameron menyimpulkan bahwa berdasarkan studi ilmiah tersebut, hanya satu dari mereka yang dapat bertahan hidup, sehingga membenarkan keputusan dramatis dalam film tersebut. Selain penyangga pintu, acara lelang Treasures from Planet Hollywood dari Heritage Auctions juga menampilkan barang-barang berharga lainnya dari dunia perfilman, termasuk gaun sifon milik Winslet dari adegan terakhir Titanic (125 ribu dolar AS atau sekitar Rp 1,9 miliar), bullwhip milik Indiana Jones dari The Temple of Doom, dan kapak yang digunakan oleh Jack Nicholson di The Shining.
Meskipun beberapa barang berhasil terjual dengan harga yang mengesankan, seperti bola bowling milik Bill Murray dari Kingpin dan setelan simbiot hitam Tobey Maguire dari Spider-Man 3, masih ada beberapa barang yang belum terjual pada lelang tersebut, termasuk celana dalam merah Mark Addy dari The Full Monty. Sejumlah barang yang tidak terjual pada lelang Senin (25/3/2024) lalu masih tersedia, termasuk barang-barang yang memiliki nilai sejarah dan sentimental bagi para penggemar film.
Ikuti Whatsapp Channel Republika