Rabu 27 Mar 2024 20:28 WIB

Dinkes Sumsel Catat Jumlah Kasus DBD Capai 2.058 Orang

Jumlah kasus DBD terbesar di Sumsel terjadi pada Februari 2024.

Red: Qommarria Rostanti
Nyamuk Aedes aegypti. Dinkes Sumsel mencatat sejak Januari sampai dengan 25 Maret 2024 jumlah kasus demam berdarah dengue di daerah itu (DBD) mencapai 2.058 orang.
Foto: www.freepik.com
Nyamuk Aedes aegypti. Dinkes Sumsel mencatat sejak Januari sampai dengan 25 Maret 2024 jumlah kasus demam berdarah dengue di daerah itu (DBD) mencapai 2.058 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, MUSI BANYUASIN -- Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Selatan (Dinkes Sumsel) mencatat sejak Januari sampai dengan 25 Maret 2024 jumlah kasus demam berdarah dengue di daerah itu (DBD) mencapai 2.058 orang.

"Saat ini jumlah kasus DBD di Sumsel mencapai 2.058 orang. Kasus terbanyak di Kota Palembang, disusul Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dan Banyuasin," kata Kepala Dinkes Sumsel Trisnamarwan di Palembang, Rabu (27/3/2024).

Baca Juga

Namun saat ini, katanya, kasus DBD tersebut mulai melandai. Sebab, pada bulan Maret 2024 temuan kasus DBD sebanyak 115 orang, jika dibandingkan pada bulan Februari temuan kasus DBD mencapai 494 orang.

"Jumlah kasus DBD terbesar itu terjadi pada bulan Februari 2024 yang mencapai 1.449 orang," jelasnya.

Untuk mengantisipasi lonjakan kasus DBD, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada Dinkes kabupaten dan kota di Sumsel. Dalam surat edaran itu beberapa hal diminta untuk ditindaklanjuti, seperti pemberantasan sarang nyamuk (PSN) harus masif digelar dan kesiapsiagaan fasilitas pelayanan kesehatan ketika terdapat pasien yang didiagnosis dengue.

Selain itu, pihaknya sudah memberikan bantuan Zeta Sipermethrin, Temegard dan Abate dan RDT DBD Combo ke seluruh kabupaten/kota di Sumsel. Beberapa kegiatan pengasapan atau fogging juga telah dilakukan.

"Untuk pengendalian DBD masyarakat diimbau juga melakukan PSN dengan menguras bak mandi dan penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, serta membuang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan jentik nyamuk," kata Trisnamarwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement