REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Alquran pertama kali diturunkan bertepatan tanggal 17 Ramadhan sekaligus wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW. Terdapat 2 proses diturunkannya Alquran hingga turun ke bumi.
Nuzulul Quran atau peristiwa turunnya Alquran mengalami dua proses. Proses yang pertama, Allah SWT menurunkan Alquran dari Lauhul Mahfuzh (catatan semua takdir yang ada di alam semesta) ke langit dunia. Lalu, proses yang kedua, Allah SWT menurunkan Alquran dari langit dunia turun ke bumi.
Dikutip dari kitab karya Syeikh Muhammad Ali As Shabuni yang berjudul At Tibyan fi Ulumil Quran, dijelaskan proses peristiwa Nuzulul Quran serta hikmahnya. Ia berkata,
للقرآن الكريم تنزلان الأول من اللوح المحفوظ إلى السماء الدنيا جملة واحدة في ليلة القدر، الثاني من السماء الدنيا إلى الأرض مفرقا في مدة ثلاث وعشرين سنة
Artinya : “Al-Qur’an diturunkan pada dua fase: pertama, dari Lauh Mahfuzh ke langit dunia (Baitul Izzah) sekaligus pada malam Lailatul Qadar; kedua, dari langit dunia ke bumi secara bertahap selama 23 tahun,”
Proses yang pertama, Alquran diturunkan melalui malaikat Jibril dari Lauhul Mahfuzh menuju langit dunia atau disebut Baitul Izzah. Proses tersebut dijelaskan pada surat Asy Syura ayat 1 – 3, Surat Al Qadar ayat 1 – 2, dan surat Al Baqarah ayat 185.
Kemudian proses yang kedua, turunnya Alquran dari Baitul Izzah menuju Bumi secara berangsur – angsur selama 23 tahun, yaitu selama Nabi Muhammad SAW diutus sebagai Rasul pada umur 40 tahun hingga wafat pada umur 63 tahun.
Nuzulul Quran merupakan anugerah besar untuk seluruh umat manusia. Allah SWT memuliakan umat manusia dengan menurunkan Alquran sebagai penutup kitab suci sebelumnya. Allah SWT menurunkan Alquran sebagai pedoman hidup. Maka, bagi umat muslim yang senantiasa mengamalkan Alquran akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.