Kamis 28 Mar 2024 04:00 WIB

Gempa Susulan Masih Berlanjut, 34.049 Warga Pulau Bawean Pilih Mengungsi

Hingga Rabu (27/3/2024), tercatat telah terjadi 327 kali gempa susulan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus raharjo
Petugas medis memeriksa kesehatan warga terdampak gempa di Dusun Tanjungmulya, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, Selasa (26/3/2024). Dinas kesehatan setempat melalui Pos Komando Tanggap Darurat Bidang Kesehatan memberikan layanan kesehatan keliling guna memastikan kondisi kesehatan dan mengantisipasi terjangkit penyakit bagi warga terdampak gempa. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Foto: ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Petugas medis memeriksa kesehatan warga terdampak gempa di Dusun Tanjungmulya, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, Selasa (26/3/2024). Dinas kesehatan setempat melalui Pos Komando Tanggap Darurat Bidang Kesehatan memberikan layanan kesehatan keliling guna memastikan kondisi kesehatan dan mengantisipasi terjangkit penyakit bagi warga terdampak gempa. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengungkapkan, gempa susulan yang mengguncang Pulau Bawean masih terus berlanjut. Sejak Jumat (22/3/2024) hingga Rabu (27/3/2024) telah terjadi 327 kali gempa susulan atau after shock.

Gempa susulan yang terus terjadi membuat masyarakat Pulau Bawean, baik yang berada di Kecamatan Sangkapura maupun Kecamatan Tambak memilih untuk tetap tidur di luar rumah. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang memilih meninggalkan rumah dan tinggal di tempat pengungsian.

Baca Juga

Berdasarkan data Pusdalops BPBD Jatim, hingga Rabu (27/3/2024) pukul 18.00 WIB, jumlah keseluruhan pengungsi yang berasal dari Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak tercatat sebanyak 34.049 jiwa. "Meliputi pengungsi anak-anak sebanyak 10.460 jiwa, pengungsi dewasa 18.599 jiwa, dan Lansia sebanyak 5.030 jiwa," ujarnya dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Rabu.

Melihat jumlah pengungsi yang terus bertambah, Tim BPBD Jatim bersama  BPBD Gresik, TNI, Polri, dan relawan kembali menambah tenda. Baik tenda pengungsi, tenda keluarga, termasuk tenda dapur umum.

Hingga saat ini, kata dia, sedikitnya ada 25 tenda yang telah berdiri untuk memenuhi kebutuhan pengungsi. Di antaranya, 2 unit tenda pengungsi, 2 unit tenda keluarga Dom, 20 unit tenda keluarga BNPB, dan tenda dapur umum.

"Untuk hari ini, teman-teman TRC bersama tim gabungan mendirikan dua tenda ukuran 4x4 meter di Dusun Gunungmas  dan Dusun Raba, Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura," ujarnya. 

Selain pendirian tenda, Tim BPBD Jatim juga terus melakukan pendistribusian bantuan logistik dari Posko Induk di Kecamatan Sangkapura ke beberapa titik. Seperti Posko Dapur Umum Tagana di Kecamatan Tambak dan Posko Dapur Umum TNI di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Sangkapura.

Gatot menjelaskan, berdasarkan data yang dihimpun, gempa yang terjadi mengakibatkan rumah rusak ringan sebanyak 3.535 unit, rumah rusak sedang 1.575 unit, dan rumah rusak Berat 943 unit. Selain itu, gempa juga mengakibatkan 91 unit sekolah rusak, rumah sakit 6 unit, Ponpes 8 unit, kantor 26 unit, tempat ibadah 187 unit, kandang ternak 1 unit, dan sepeda motor 3 unit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement