Kamis 28 Mar 2024 17:27 WIB

Pelemahan Rupiah Bikin IHSG Lunglai

IHSG ditutup melemah 21,27 poin atau 0,29 persen ke posisi 7.288,81.

Red: Ahmad Fikri Noor
Pekerja berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (28/3/2024) sore, ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor transportasi dan logistik.

IHSG ditutup melemah 21,27 poin atau 0,29 persen ke posisi 7.288,81. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,40 poin atau 0,44 persen ke posisi 985,96.

Baca Juga

“IHSG terkoreksi akibat melemahnya nilai tukar rupiah dan outflow investor asing dari pasar ekuitas domestik," sebut Tim Riset Ajaib Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis (28/3/2024).

Dari mancanegara, salah satu Gubernur The Fed Christopher Waller menegaskan bahwa The Fed tidak akan terlalu cepat menurunkan suku bunga akibat inflasi masih di atas ekspektasi.

Namun demikian, Waller juga menegaskan bahwa pemangkasan suku bunga pada tahun ini merupakan keniscayaan, yang mana para pejabat The Fed memproyeksikan penurunan suku bunga tahun ini sebanyak tiga kali.

Selain itu, pada Jumat (29/03) akan ada rilis Personal Consumption Expenditures Price Index (PCE Price Index) dari Amerika Serikat (AS) yang biasanya akan menjadi acuan bagi The Fed dalam menentukan kebijakan moneternya.

Dari dalam negeri, Kementerian Keuangan melaporkan realisasi penerimaan pajak hingga 15 Maret 2024 senilai Rp 342,88 triliun, atau setara 17,24 persen dari target APBN 2024.

PPH non migas berkontribusi paling besar senilai Rp 203,92 triliun atau 19,18 persen dari target, atau turun akibat normalisasi harga komoditas nonmigas, seperti batu bara dan metal mining.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor meningkat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 0,85 persen, diikuti sektor barang konsumen primer yang naik sebesar 0,74 persen.

Sedangkan sembilan sektor terkoreksi dimana sektor transportasi & logistik turun paling dalam minus 2,92 persen, diikuti sektor industri dan sektor properti yang masing-masing minus 1,30 persen dan 0,88 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BAIK, MGRO, SOUL, WINS dan ELIT. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni PTMP, SLIS, GTRA, MARK, dan MLPL.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.074.986 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,54 miliar lembar saham senilai Rp 11,99 triliun. Sebanyak 164 saham naik, 445 saham menurun, dan 172 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 594,59 poin atau 1,46 persen ke 40.168,10, indeks Hang Seng menguat 148,58 poin atau 0,91 persen ke 16.541,41, indeks Shanghai menguat 17,52 poin atau 0,59 persen ke 3.010,65, dan indeks Strait Times melemah 27,69 poin atau 0,85 persen ke 3.224,01.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement