Kamis 28 Mar 2024 23:06 WIB

Turki Bangun Masjid dari Baja Hanya dalam 45 Hari

Masjid ini dibangun dengan sistem konstruksi baja tahan gempa.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi: Masjid tempat ibadah umat Muslim.
Foto: Anadolu Agency
Ilustrasi: Masjid tempat ibadah umat Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Firma bangunan Turki, Karmod menyelesaikan pembangunan sebuah masjid di provinsi Kahramanmaras tenggara Turki. Masjid tersebut seluruhnya dibangun dengan sistem baja dalam 45 hari.

Perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (27/3/2024), bahwa mereka dapat membangun masjid baru di distrik Afsin dalam waktu yang sangat singkat dengan keuntungan dari sistem baja hibrida.

Baca Juga

Anggota Dewan Karmod dan Manajer Keberlanjutan Hakan Durmaz mengatakan Masjid Osman adalah proyek masjid terbaru yang diselesaikan di zona gempa. Pada 6 Februari 2023, gempa bumi dahsyat kembar melanda 11 provinsi Turki.

Gempa tersebut telah merusak dan meruntuhkan ribuan bangunan, termasuk di Kahramanmaras. Durmaz menekankan masjid yang dibangun dengan sistem konstruksi baja tersebut akan tahan terhadap gempa.

"Di negara kita, yang dihadapkan dengan realitas gempa bumi, berguna untuk mengingatkan bahwa sangat penting untuk beralih ke solusi berkelanjutan dalam membangun proyek. Sistem konstruksi baja adalah kesempatan besar untuk membangun bangunan yang aman dari gempa," katanya, dilansir dari Anadolu Agency, Kamis (28/3/2024).

Durmaz menjabarkan, masjid ini dibangun menggunakan sistem konstruksi baja, dari tiang penahan beban hingga dinding dan atap. Selain itu, karena pra-produksi dilakukan sepenuhnya pada jalur pabrik modern di bawah sistem manajemen mutu, risiko produksi lapangan dihilangkan.

“Proses konstruksi di area proyek dapat diselesaikan dalam waktu yang sangat singkat,” tambahnya.

Hz. Osman Camii termasuk di antara 28 masjid yang rusak di distrik Afsin. Masjid itu dirancang dengan sistem konstruksi baja 285 meter persegi di kantor teknis Karmod.

“Sistem baja berat dan ringan, yang disebut baja hibrida, digunakan dalam proyek tersebut,” katanya.

Di area jamaat utama di bagian depan masjid, ketinggian 5,1 meter dibuat menggunakan sistem baja berat. Di area 142 meter persegi ini, dengan keuntungan dari sistem baja berat, keterbukaan penuh disediakan tanpa menggunakan kolom tambahan.

“Sistem baja ringan digunakan di pintu belakang masjid,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement