Jumat 29 Mar 2024 10:30 WIB

Penumpang Melonjak, Whoosh Diminta Tambah Kapasitas KA Feeder

Kurangnya KA Feeder jadi salah satu masalah Whoosh.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja beraktivitas di dekat kereta pengumpan (feeder) di Depo Lokomotif Stasiun Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (14/6/2023).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pekerja beraktivitas di dekat kereta pengumpan (feeder) di Depo Lokomotif Stasiun Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (14/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh diperkirakan akan menjadi primadona pada masa mudik Lebaran Idul Fitri 2024. Ditjen Perketetaapian Kementerian Perhubungan memproyeksikan lonjakan penumpang Whoosh akan terjadi dan perlu diantisipasi.

Dirjen Perkeretaapian Kemenhun Risal Wasal meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk menambah kapasitas KA Feeder Whoosh. "Kami sudah bersurat kepada pihak Whoosh, KCIC, dan KAI untuk menambah kapasitas feeder," kata Risal di Jakarta, Kamis (29/3/2024).

Baca Juga

Dia menjelaskan, kurangnya armada KA Feeder yang beroperasi merupakan salah satu masalah yang dimiliki oleh KA Cepat Whoosh. Terlebih, momen Idul Fitri 2024 menjadi angkutan Lebaran pertama yang akan dilayani Whoosh.

"Kalau kapasitas Whoosh mengangkut 611 penumpang, maka suka tidak suka, KA feeder harus dua rangkaian yang masing-masingnya berkapasitas 300 penumpang," ucap Risal.

Risal menuturkan, jika armada KA Feeder Whoosh ditambah maka dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada para penumpang Whoosh. Dengan begitu, penumpang tidak perlu lagi berebut untuk mendapatkan tempat duduk di KA feeder.

"Jadi masyarakat tidak perlu terburu-buru berlari, demi mengejar (KA Feeder), karena pasti ada kapasitas untuk duduknya. Berapapun Kereta Whoosh berangkat, saat sampai, 10 menit itu masyarakat harus bisa naik ke KA Feeder," ungkap Risal.

Berdasarkan hasil survei potensi peminat moda kereta api yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub, sebanyak 33,72 juta orang memiliki minat menggunakan moda kereta api antarkota pada periode mudik Lebaran 2024 mulai H-7 hingga H+7. Kapasitas angkut KA antarkota dan

KA perkotaan regional telah ditingkatkan menjadi 6,04 juta melalui penambahan perjalanan ereta api. Hanya saja masih terdapat potensi sebesar 27,69 juta calon peminat moda kereta api belum dapat terangkut. Dengan begitu, masyarakat harus menggunakan moda transportasi lain selama periode H-7 hingga H+7 Lebaran. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement