Jumat 29 Mar 2024 13:37 WIB

Baznas Ajak Pemuda Menjadi Pemimpin yang Gemar Berzakat

Seorang pemimpin harus selalu memikirkan kesejahteraan orang lain.

Red: Lida Puspaningtyas
Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI mengajak para pemuda untuk menjadi pemimpin yang gemar berzakat melalui gelaran pesantren kilat Ramadhan bertajuk "Ekspedisi Ramadhan Penuh Inspirasi (Ekspresi)".

 

Baca Juga

"Karakter pemimpin itu adalah memikirkan banyak orang dan itu karakter muzaki," kata Wakil Ketua Baznas RI Mokhamad Mahdum di sela-sela gelaran tersebut di Dermaga Kolinlamil di Jakarta, Jumat (29/3/2024).

 

Ia menyebut kegemaran dalam berzakat harus ada pada karakter setiap pemimpin, karena seorang pemimpin harus selalu memikirkan kesejahteraan orang lain.

 

"Ketika kita hobi berzakat, otomatis mikirin orang lain. Kalau kita hobinya jadi penerima zakat, memikirkan diri sendiri, kan beda," katanya.

 

Semangat cinta tanah air, kata dia, juga ditanamkan dalam acara ini.

Hal tersebut juga menjadi alasan gelaran pesantren kilat ini diadakan di Kapal Perang TNI AL, KRI Semarang-594, supaya dapat meletakkan fondasi yang kokoh dalam membentuk karakter pemimpin yang gemar berzakat.

 

"Fondasinya adalah menyiapkan mereka di tahun 2045 sebagai pemimpin pada waktu itu, yaitu generasi emas dengan pondasi iman yang bagus, akhlak yang bagus, sekaligus NKRI-nya jelas," ujarnya.

 

Menurut Mahdum, calon pemimpin Indonesia pada masa yang akan datang harus memiliki semangat cinta tanah air yang kuat, ditambah dengan fondasi agama yang kokoh, agar pemerintahan dapat berjalan dengan baik.

 

"Yang kita khawatirkan (kalau) negara dan agama ini berbenturan. Agamanya bagus, tapi menyerang negara, negaranya bagus tapi nggak ngerti agama. Nah kita nggak ingin mencampur adukkan itu," katanya.

 

Melalui gelaran ini, ia berharap, para peserta dapat mencerna ilmu yang didapatkan dengan baik, agar dapat menanamkan nilai-nilai cinta tanah air dan agama yang baik, dan bisa menjadi pemimpin yang gemar berzakat pada masa yang akan datang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement