Jumat 29 Mar 2024 15:42 WIB

BNPB: Sudah tidak Ada Lagi Pengungsi Banjir Demak

BPNB sebut sudah tidak ada lagi pengungsi korban banjir Demak, Jateng.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Bilal Ramadhan
Pekerja mengoperasikan alat berat saat melakukan perbaikan tanggul Sungai Wulan yang jebol di Demak, Jawa Tengah. BPNB sebut sudah tidak ada lagi pengungsi korban banjir Demak, Jateng.
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Pekerja mengoperasikan alat berat saat melakukan perbaikan tanggul Sungai Wulan yang jebol di Demak, Jawa Tengah. BPNB sebut sudah tidak ada lagi pengungsi korban banjir Demak, Jateng.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, jumlah pengungsi banjir Demak tercatat nol per Kamis (28/3/2024) pukul 15.00 WIB. Sebanyak 1.491 jiwa pengungsi yang kemarin masih tercatat bertahan di 13 titik pengungsian kini telah kembali ke rumahnya masing-masing.

"Meskipun pengungsi terdampak banjir di wilayah Kabupaten Demak telah dinyatakan nihil, upaya penanganan banjir masih dilanjutkan dengan fokus pembersihan lingkungan dan perbaikan infrastrktur," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Jumat (29/3/2024).

Baca Juga

Abdul mengatakan, kemarin tim gabungan melaksanakan giat pembersihan lingkungan di Kantor Kecamatan Karanganyar. Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak melakukan pemompaan di wilayah Kecamatan Karanganyar.

Akses jalur pantura Demak-Kudus yang sebelumnya putus total akibat banjir hari ini sudah bisa dilalui kendaraan dengan kecepatan terbatas dan sistem contraflow dari putaran JSP sampai dengan Pasar Karanganyar.

Upaya perbaikan dan pengaspalan jalur Demak-Kudus dijadwalkan pelaksanaanya mulai 27-30 Maret 2024 mendatang. Titik perbaikan jalan berada pada KM 44-45 arah Kudus dari Demak.

BNPB juga memperpanjang periode pelaksanaan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) hingga tujuh hari ke depan. Hal itu diputuskan atas hasil evaluasi tim dan berdasarkan hasil analisa prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Yang menyatakan bahwa ada potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah pantura," terang dia.

BNPB menghimbau masyarakat yang hendak melalui jalur Demak-Kudus untuk berhati-hati terutama pada malam hari karena banyak jalan rusak berlubang yang cukup dalam akibat terendam banjir dengan periode yang lama.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement