Jumat 29 Mar 2024 15:59 WIB

Jepang Tarik Suplemen Penurun Kolesterol Ini dari Peredaran, Benarkah Sebabkan Kematian?

Suplemen ini disebut telah menewaskan 2 orang dan menyebabkan 160 orang dirawat.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Suplemen (ilustrasi). Jepang resmi menarik peredaran suplemen penurun kolesterol yang dikabarkan telah menewaskan dua orang dan menyebabkan setidaknya 106 orang dirawat di rumah sakit.
Foto: Flickr
Suplemen (ilustrasi). Jepang resmi menarik peredaran suplemen penurun kolesterol yang dikabarkan telah menewaskan dua orang dan menyebabkan setidaknya 106 orang dirawat di rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jepang resmi menarik peredaran suplemen penurun kolesterol yang dikabarkan telah menewaskan dua orang dan menyebabkan setidaknya 106 orang dirawat di rumah sakit. Suplemen kesehatan produksi Kobayashi Pharmaceutical Co ini mengandung jamur spesies merah bernama benikoji.

Selain melakukan penarikan terhadap suplemen kesehatan berbahan benikoji, Jepang juga melakukan penarikan terhadap lebih dari 40 jenis produk lain yang mengandung benikoji dari beragam perusahaan. Produk-produk ini berupa pasta miso, krakers, serta vinegar dressing.

Baca Juga

Produk-produk yang ditarik dari peredaran ini bisa dibeli secara bebas tanpa resep dokter. Tak sedikit pula produk yang bisa dibeli dengan mudah di drug store.

Selain itu, semua produk yang ditarik dibuat di Jepang. Hanya saja, belum diketahui ada atau tidaknya bahan mentah yang diimpor dari luar negeri untuk membuat produk-produk tersebut.

Saat ini, pihak Kobayashi Pharmaceutical Co masih melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab munculnya masalah kesehatan pada konsumen. Kobayashi Pharmaceutical Co juga menyampaikan permintaan maaf dan meminta konsumen untuk berhenti menggunakan produk mereka untuk sementara waktu.

"Tolong berhenti menggunakan produk kami, dan jangan gunakan produk tersebut di masa mendatang," ujar pihak obayashi Pharmaceutical Co dalam pernyataan resmi mereka, seperti dilansir CBS News pada Jumat (29/3/2024).

Kementerian Kesehatan Jepang meyakini bahwa jumlah korban akan bertambah dalam beberapa hari ke depan. Mereka juga mengimbau warga Jepang untuk berhenti mengonsumsi produk apa pun yang mengandung benikoji, terlebih orang-orang yang memiliki masalah pada ginjal.

Penarikan suplemen kesehatan impor pernah terjadi sebelumnya di Jepang. Akan tetapi, ini merupakan kali pertama Jepang melakukan penarikan masif terhadap suplemen yang diproduksi di dalam negeri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement