Jumat 29 Mar 2024 16:43 WIB

Mahasiswi Dirampok dan Disekap, Pelaku Ditembak Polisi

Tersangka MA alias Apay ditangkap di tempat persembunyiannya di wilayah Cengkareng.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Dua pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) terhadap seorang mahasiswi terpaksa ditembak kakinya karena berusaha kabur saat hendak ditangkap anggota Polres Indramayu. Keduanya dihadirkan dalam Press Release di Mapolres Indramayu, Jumat (29/3/2024)
Foto: .Lilis Sri Handayani
Dua pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) terhadap seorang mahasiswi terpaksa ditembak kakinya karena berusaha kabur saat hendak ditangkap anggota Polres Indramayu. Keduanya dihadirkan dalam Press Release di Mapolres Indramayu, Jumat (29/3/2024)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Dua orang pria ditembak anggota Polres Indramayu. Keduanya merupakan bagian dari empat pelaku pencurian dengan kekerasan terhadap seorang mahasiswi di Blok Cigentus, Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu.

Kedua pelaku masing-masing berinisial MA alias Apay warga Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu dan MF alias Paol warga Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu. Kedua residivis itu  ditembak di bagian kakinya saat dilakukan penangkapan oleh polisi.

Baca Juga

Tersangka MA alias Apay ditangkap di tempat persembunyiannya di wilayah Cengkareng Jakarta Barat. Sedangkan tersangka MF alias Paol ditangkap di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

"Saat dilakukan penangkapan, tersangka mencoba melawan petugas, berusaha melarikan diri dan membahayakan petugas sehingga akhirnya kami lakukan tindakan tegas terukur,’’ ujar Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar, saat menggelar Press Release di Mapolres Indramayu, Jumat (29/3/2024).

Selain menangkap kedua tersangka, polisi juga menangkap seorang tersangka lainnya, yakni RDN, yang berperan sebagai penadah, warga Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu. Polisi juga masih memburu satu tersangka lainnya, yakni RN, yang menjadi otak dari aksi perampokan tersebut.

Perampokan itu terjadi di rumah korban yang bernama ANU (28), di Blok Cigentus, Desa Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, pada 27 Februari 2024 sekitar pukul 21.00 WIB.

Menurut Fahri, saat itu korban yang sendirian, keluar dari kamarnya dan melihat pintu belakang rumah tidak terkunci. Korban kemudian langsung dibekap di bagian mulut dan matanya oleh orang yang tidak dikenal dengan menggunakan penutup wajah.

"Mata, kedua tangan, dan kaki korban kemudian diikat menggunakan lakban dan korban diancam agar tidak berteriak. Jika berteriak maka korban diancam akan dibunuh," terang Fahri.

Setelah itu, para pelaku mengambil barang milik korban, seperti sepeda motor beserta surat-suratnya, perhiasan emas dan beberapa kartu ATM berikut buku tabungan. Pelaku kemudian membawa korban menggunakan mobil Avanza yang sebelumnya telah disiapkan pelaku menuju daerah Kabupaten Cirebon.

Di tengah perjalanan, pelaku memaksa korban untuk memberitahukan PIN ATM milik korban. Setelah korban memberi tahu PIN ATM-nya, pelaku menarik uang yang ada di ATM milik korban di beberapa minimarket. Total uang yang berhasil ditarik dari ATM korban sebanyak Rp 15 juta.

Pelaku yang semula hendak menuju Cirebon, memutuskan untuk pergi ke wilayah Bandung. Namun, saat sampai di Sumedang, pelaku memutuskan untuk menginap di sebuah hotel karena kelelahan.

Supaya tidak dicurigai, pelaku kemudian memberitahu penjaga hotel bahwa korban merupakan temannya yang sedang mabuk. Setelah menginap semalam, pelaku pergi dari penginapan tersebut sambil membawa korban menuju wilayah Kabupaten Indramayu kembali.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement