Jumat 29 Mar 2024 17:40 WIB

Mukbang Beras Mentah Jangan Ditiru, Dokter Ungkap Bahayanya

Mengonsumsi beras mentah tidak memberikan manfaat gizi bagi tubuh.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Beras (ilustrasi). Mengonsumsi beras mentah membawa risiko besar bagi kesehatan.
Foto: www.freepik.com
Beras (ilustrasi). Mengonsumsi beras mentah membawa risiko besar bagi kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Video pengguna media sosial mengonsumsi beras mentah banyak beredar di dunia maya. Mungkin Anda penasaran, amankah beras dikonsumdi dalam keadaan mentah?

Dokter penyakit dalam dan konsultan gastroenterologi, serta hepatologi, Ari Fahrial Syam, menekankan tentang bahaya mengonsumsi beras mentah. Dr Ari menjelaskan, mengonsumsi beras mentah membawa risiko besar bagi kesehatan.

Baca Juga

“Namanya barang mentah, berarti kan itu istilahnya belum dimasak, jadi kemungkinan dia masih terkontaminasi dengan bakteri, misalnya seperti itu, atau juga zat-zat lain,” kata dr Ari kepada Republika.co.id, Jumat (29/3/2024).

Beras mentah dapat terkontaminasi oleh bakteri atau zat-zat kimia yang berbahaya, terutama jika belum melalui proses pencucian. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan, keracunan, atau masalah kesehatan lainnya.

Dr Ari mengatakan, mengonsumsi beras mentah tidak memberikan manfaat gizi yang baik bagi tubuh. Sebaliknya, hal itu hanya menciptakan sensasi tanpa memberikan nilai tambah yang positif.

Ditanya tentang mitos bahwa mengonsumsi beras mentah dapat menghilangkan bau tidak sedap seperti pete atau jengkol, dr Ari menegaskan hal tersebut tidak benar. Bau yang dihasilkan oleh makanan seperti pete atau jengkol berasal dari gas-gas yang ada di dalamnya, sehingga mengonsumsi beras mentah tidak akan menghilangkan bau tersebut.

Dr Ari mengimbau agar praktik mukbang beras mentah dihentikan karena berbahaya bagi kesehatan. Dia menekankan, meskipun sebagai hiburan, hal tersebut dapat memengaruhi orang lain untuk menirunya, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada kesehatan mereka.

Sebagai alternatif, dr Ari menyarankan agar mukbang dilakukan dengan makanan sehat, seperti buah dan sayuran. Dia juga mengingatkan agar bijaksana dalam mengonsumsi makanan, terutama yang mengandung bahan kimia atau yang tidak sehat seperti fast food

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement