Jumat 29 Mar 2024 22:55 WIB

Di Hadapan Warga Probolinggo, Sinta Nuriyah Ajak Masyarakat Hidup Rukun 

Sinta Nuriyah tegaskan persatuan adalah pilar tegaknya bangsa

Istri Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid (Gusdur), tegaskan persatuan adalah pilar tegaknya bangsa
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Istri Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid (Gusdur), tegaskan persatuan adalah pilar tegaknya bangsa

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO— Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid mengajak masyarakat untuk selalu hidup rukun dan tidak terpecah belah untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kami mengajak kepada semuanya harus hidup rukun dan tidak boleh memecah belah bangsa dan negara Indonesia," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Kabupaten Probolinggo, Jumat.

Baca Juga

Istri almarhum mantan Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur itu selalu rutin melakukan kegiatan buka dan sahur keliling bersama kaum dhuafa di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur, seperti di Kabupaten Probolinggo pada Kamis (28/3) sore.

Sinta Nuriyah sudah puluhan kali berkunjung dan berkeliling untuk mengadakan sahur bersama dan buka bersama, namun pihaknya lebih menonjolkan sahur bersama dari pada buka bersama.

"Buka dan sahur itu tentunya sangat berbeda. Kalau buka itu adalah membatalkan puasa. Jika sahur untuk mengajak semua bersiap-siap melaksanakan ibadah puasa," tuturnya.

Ia mengajak masyarakat untuk mempersatukan bangsa dan negara itu karena bagaimanapun, persatuan dan kesatuan merupakan pilar utama tegaknya Republik Indonesia karena kalau saling bertengkar maka negara akan hancur.

"Saya mengajak semua elemen masyarakat dari suku dan agama apa saja untuk menyelenggarakan sahur bersama. Pada hakekatnya kita adalah satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa, sehingga harus rukun diantara anak sesama bangsa," katanya.

Selain menyampaikan isu kenegaraan, lanjut dia, kegiatan keliling buka dan sahur bersama dhuafa itu bertujuan untuk menjelaskan tentang puasa, dimana puasa mengajarkan semua untuk saling toleransi dan melaksanakan perbuatan yang baik.

"Puasa mengajarkan kepada kita tentang akhlak dan budi pekerti yang luhur. Selain itu mengajarkan tentang kesabaran, kejujuran, keadilan dan masih banyak yang lain," ujarnya.

Ia menjelaskan semua umat Muslim yang beriman diwajibkan berpuasa agar menjadi orang yang bertakwa dengan syarat harus menjalankan syarat-syarat di bulan puasa seperti akhlak dan budi pekerti yang luhur. "Saya harap berpuasa yang revolusioner dan bukan formalitas belaka," katanya.

Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan 450 paket sembako bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo kepada 450 kaum dhuafa dari kalangan abang becak, pemulung, buruh tani, tukang parkir dan pedagang pasar tradisional.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement