REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan renovasi tiga stadion di Jawa Timur dengan total anggaran Rp 266 miliar dilakukan untuk mendukung transformasi sepak bola nasional melalui penyediaan infrastruktur berstandar internasional sesuai ketentuan FIFA.
Tiga stadion di Jawa Timur (Jatim) tersebut yakni Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan di Kabupaten Pamekasan, Gelora Joko Samudro di Kabupaten Gresik, dan Gelora Delta di Kabupaten Sidoarjo.
Pekerjaan renovasi menggunakan dana APBN itu berdasarkan hasil audit dan evaluasi yang dilakukan pada tahun 2023 lalu.
Basuki meninjau progres renovasi Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan di Kabupaten Pamekasan pada Jumat (29/3/2024) ini. Ia menjelaskan infrastruktur yang diperbaiki di stadion tersebut meliputi lapangan utama, kursi untuk penonton, lampu penerangan dan fasilitas penunjang lainnya, termasuk sarana yang menunjang kebutuhan penyandang disabilitas.
“Saya minta rumput, lintasan atletik, kursi, dan fasade-nya juga diperbaiki, sehingga melalui renovasi ini diharapkan dapat memberikan jaminan keselamatan, keamanan, kemudahan, dan kenyamanan yang baik bagi para atlet maupun penonton,” ujar Basuki.
Pekerjaan renovasi ini menggunakan dana APBN dengan nilai kontrak fisik Rp 266 miliar, yang terbagi sebesar Rp 72,10 miliar untuk Gelora Madura Ratu Pamelingan, Rp 94,08 miliar untuk Gelora Joko Samudro Gresik, dan Rp 100 miliar untuk Gelora Delta Sidoarjo.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur Muhammad Reva mengatakan renovasi untuk tiga stadion di Jatim ditargetkan selesai pada Agustus 2024.
“Renovasi untuk 3 stadion ini sudah mulai dilaksanakan sejak Desember 2023 dan ditargetkan selesai pada Agustus 2024. Progres saat ini secara keseluruhan sudah mencapai 7,9 persen,” kata Reva.
Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah, Inspektur Jenderal Kementerian PUPR T. Iskandar, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, dan Kepala BPPW Jawa Timur Muhammad Reva.