REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Ribuan pengunjuk rasa pro-Palestina pada Kamis, (29/3/2024) berkumpul di Radio City Music Hall, New York untuk memprotes dukungan Biden terhadap Israel. Unjuk rasa ini berlangsung saat berlangsungnya acara pengumpulan dana bagi Presiden Amerika Serikat (AS) tersebut, menjelang pemilihan presiden November mendatang.
Biden, bersama mantan presiden Barack Obama dan Bill Clinton, yang mendukungnya, menjadi sasaran para pengunjuk rasa. Acara tersebut, merupakan acara pengumpulan dana yang diselenggarakan oleh Partai Demokrat tersebut yang bertujuan mengumpulkan dana sebesar 25 juta dolar AS, atau sekitar Rp 396,4 miliar.
Para demonstran, memprotes Israel yang terus melakukan pembunuhan warga sipil di Gaza dan gagalnya AS mendukung gencatan senjata yang bertahan lama di wilayah itu. Mereka menyerukan slogan seperti “Genosida Joe harus diakhiri!” dan “Bebaskan, Bebaskan Palestina.”
Banyak juga dari pengunjuk rasa yang juga mengibarkan bendera Palestina dan yang lainnya memegang poster yang mengecam Biden dan Partai Demokrat sebagai “penjahat perang.” Di tengah langkah-langkah keamanan yang luar biasa, mereka juga menyerukan gencatan senjata yang mendesak di Gaza, dan mendesak para pemilih Partai Demokrat di New York, tempat pemilihan pendahuluan sedang berlangsung dalam konteks pemilihan presiden di 2024, untuk melakukan protes dengan memberikan suara kosong di kotak suara.