Sabtu 30 Mar 2024 12:26 WIB

Robot dengan Kecerdasan Buatan Bantu Jamaah Umroh di Masjidil Haram

Robot tersebut memandu jamaah di Masjidil Haram untuk melakukan ritual.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Masjidil Haram Luncurkan Robot AI Berbicara 11 Bahasa
Foto: The National
Masjidil Haram Luncurkan Robot AI Berbicara 11 Bahasa

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sebagai bagian dari upaya memanfaatkan kecerdasan buatan untuk memperkaya pengalaman jamaah di Masjidil Haram, otoritas Arab Saudi telah memperkenalkan satu set robot panduan untuk melayani jamaah di bulan Ramadhan.

Robot tersebut memandu jamaah di Masjidil Haram untuk melakukan ritual, dan mengakses fatwa atau dekrit agama dengan interpretasi simultan dalam beberapa bahasa. Robot juga memungkinkan pengguna mendapatkan akses online ke ulama untuk menjawab pertanyaan mereka.

Baca Juga

Kepala Kepresidenan untuk Urusan Agama di Masjid Suci dan Masjid Nabawi Abdulrahman Al Sudais menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi canggih untuk menyebarkan Islam modern.

“Memanfaatkan aplikasi digital dan elektronik dan kecerdasan buatan, untuk memperkaya pengalaman jamaah adalah rencana kepresidenan untuk bulan suci Ramadhan. Untuk menyampaikan pesan Islam moderat kepada dunia dalam beberapa bahasa dan memfasilitasi presentasi bimbingan," kata ulama itu, dilansir dari Gulf News, Sabtu (30/3/2024).

Layanan ini tersedia dalam 11 bahasa, termasuk Arab, Inggris, Prancis, Rusia, Persia, Turki, Urdu, Cina, dan Bengali. Robot ini juga memiliki fitur layar sentuh 21 inci.

Bulan lunar, yang dimulai tahun ini di Arab Saudi pada 11 Maret, biasanya menandai musim puncak umroh atau ziarah kecil di Masjidil Haram di Makkah.

Ratusan ribu jamaah dari dalam dan luar Kerajaan telah berbondong-bondong ke Masjidil Haram untuk melakukan umroh dan sholat sejak awal Ramadhan.

Pihak berwenang Saudi telah memperkenalkan beberapa langkah untuk mengatasi masuknya jamaah ke Masjidil Haram pada bulan Ramadhan dan membantu mereka melakukan ritual dengan lancar dan nyaman. 

Pengelola mengalokasikan halaman lingkung di sekitar Ka'bah Suci di Masjidil Haram dan lantai dasar untuk para peziarah umroh. Selanjutnya, gerbang tertentu dari masjid yang luas ditujukan untuk jalur masuk dan jalur keluar peziarah, untuk mencegah penumpukan atau kepadatan pada pintu tertentu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement