Sabtu 30 Mar 2024 17:45 WIB

Santri Pesantren Kilat Harus Dilatih Memiliki Empati yang Tinggi

Baznas libatkan peserta Ekspresi dalam kegiatan sosial di Untung Jawa

Sejumlah santri mengaji kitab kuning Nashoihul Ibad (Kumpulan Nasihat bagi Para Hamba).
Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Sejumlah santri mengaji kitab kuning Nashoihul Ibad (Kumpulan Nasihat bagi Para Hamba).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) libatkan para peserta pesantren kilat Ramadhan bertajuk Ekspedisi Ramadhan Penuh Inspirasi (Ekspresi) dalam kegiatan sosial lingkungan di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta.

Kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan TNI AL sebagai upaya menciptakan calon pemimpin Indonesia di masa yang akan datang agar memiliki perasaan cinta tanah air yang kuat dan pondasi agama yang kokoh. 

Baca Juga

"Peserta dilibatkan bagaimana menjadi bagian aksi peduli kepada sesama, jadi bagian dari pendidikan, pembiasan, kesukarelawanan, generosity, dan berbagi," kata Deputi Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat Imdadun Rahmat di Jakarta, Sabtu.

Imdadun mengatakan keterlibatan para peserta dalam kegiatan sosial dapat memupuk rasa kepedulian dan partisipasi terhadap sesama.

"Anak muda sekarang cuek, melihat apa yang dia lihat di lingkungannya, biasanya merasa itu bukan urusan saya. (Perilaku) abai dan cuek itu yang perlu kita minimalisasi," ucapnya.

Terkait kegiatan sosial lingkungan sendiri, Imdadun merincinya menjadi beberapa kegiatan, seperti penyerahan bantuan berupa sembako, penyerahan santunan terhadap anak yatim, pelayanan kesehatan gratis, penyerahan tempat sampah kebersihan, serta pembersihan masjid dan pantai.

"Jadi, mereka juga diasah kepeduliannya kepada kepentingan umum, termasuk untuk perawatan sarana keagamaan. Mengandung edukasi, semuanya kita kaitkan dengan pendidikan," paparnya. 

Dalam kegiatan ini, para peserta yang terdiri atas 500 siswa/siswi SMA/sederajat itu juga ditanamkan rasa cinta lingkungan melalui penanaman mangrove.

"Anak-anak perlu tahu. Tapi, terlibat aksi nyata menyelamatkan pantai mungkin belum banyak (dilakukan), makanya kita ajak turun langsung merasakan bagaimana menanam mangrove," ucapnya.

Terkait hal tersebut, Lurah Pulau Untung Jawa Sidartawan mengucapkan terima kasih atas upaya yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam memberikan asistensi sosial lingkungan di lingkungan pulau tersebut.

"Mudah-mudahan kegiatan ini bisa berkelanjutan, sehingga masyarakat kami terbantu untum melengkapi pangan di keluarga masing-masing," ucapnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement