Sabtu 30 Mar 2024 19:49 WIB

Pemerintah Jepang Geledah Pabrik Produsen Suplemen yang Menewaskan Lima Orang

114 orang masuk rumah sakit dan lima meninggal usai meminum suplemen Kobayashi

Rep: Lintar Satria/ Red: Didi Purwadi
Suplemen (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Suplemen (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pejabat kesehatan Jepang mengatakan pemerintah melakukan penggeledahan di pabrik perusahaan farmasi Kobayashi Pharmaceutical. Setelah produsen obat itu melaporkan lima kematian terkait suplemen yang menggunakan beras ragi merah.

Pejabat itu mengatakan Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang dan pemerintah Kota Osaka menggelar inspeksi ke sebuah pabrik di Osaka yang memproduksi suplemen yang berisi ragi merah "Beni-Koji" yang diduga menyebabkan kerusakan kesehatan. Pada Sabtu (30/3/2024), rekaman video media Jepang menunjukkan para pejabat kesehatan masuk ke dalam pabrik itu.

Seorang pejabat mengatakan kementerian juga melakukan penggeledahan ke lokasi lain. Pabrik yang masih memproduksi hingga Desember lalu, sudah ditutup karena usia fasilitas di dalamnya.

Kobayashi yang berbasis di Osaka belum menanggapi permintaan komentar. Pada stasiun televisi NHK, kepala hubungan investor perusahaan itu, Yuko Tomiyama mengatakan perusahaannya akan menangani masalah ini dengan tulus dan kooperatif dengan penyelidikan.

Pada Jumat (29/3/2024) kemarin, Kobayashi mengatakan mereka sedang menyelidiki hubungan antara produk mereka dengan dampaknya pada ginjal. Setelah perusahaan itu menerima laporan penyakit ginjal terkait produk mereka.

Hingga Kamis sore, sebanyak 114 orang masuk rumah sakit dan lima orang meninggal dunia setelah meminum suplemen Kobayashi yang dipasarkan dapat membantu menurunkan tingkat kolesterol. Kobayashi mengatakan sedang memeriksa dampak pendapatannya terkait masalah terbaru.

Kepala Staf Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi mengkritik perusahaan itu karena lambatnya respon mereka. Ia mengatakan sangat disayangkan Kobayashi butuh dua bulan untuk mengumumkan dampak kesehatan dari produknya.

Beberapa hari terakhir Kobayashi menarik produk-produknya setelah menerima laporan tentang penyakit ginjal. Produk itu juga dikonsumsi di Cina dan media Jepang mengatakan terdapat laporan gagal ginjal akut di Taiwan.

Media pemerintah Cina melaporkan asosiasi konsumen Cina mendesak konsumen untuk berhenti menggunakan produk yang terdampak. Mereka mengaku prihatin dengan risiko produk Kobayashi.

Beni-Koji mengandung Monascus purpureus, jamur merah, yang juga digunakan sebagai pewarna merah pada beberapa makanan. Media Jepang melaporkan asam Puberulic - agen antibakteri dan antimalaria yang kuat yang dapat diproduksi dari jamur biru dan dapat menjadi racun telah dikonfirmasi terkandung dalam sejumlah produk yang menyebabkan masalah kesehatan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement